13 November 2025
16:51 WIB
Tips Kenalkan Konsumsi Ikan Sejak Dini pada Anak
Mulailah dengan ikan bertekstur lembut seperti kakap atau patin. Pemilihan tekstur lembut selain cocok untuk pencernaan anak juga agar anak mendapat kesan positif sejak dini tentang pangan ikan.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ikan sebagai salah satu bahan makanan yang mengandung omega-3 tinggi. Freepik.
JAKARTA - Sebagai negara kepulauan dan maritim, konsumsi ikan sehari-hari sejatinya adalah hal yang lumrah. Sayangnya, konsumsi ikan di Indonesia masih cukup rendah.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, konsumsi masyarakat Indonesia masih sebatas 25,31 kg per tahun pada 2024, naik sedikit dari tahun sebelumnya yaitu 25,07 kg per kapita di 2023. Sayangnya, angka ini masih cukup rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia menurut data Our World in Data pada 2019.
Fakta itu sangat disayangkan mengingat ikan mengandung beragam nutrisi penting, seperti protein, asam lemak omega-3, vitamin D, sampai mineral yang berperan dalam tumbuh kembang anak. Apalagi, kandungan asam lemak omega-3 pada ikan sangat penting bagi fungsi otak, retina mata, dan sistem kardiovaskular.
Spesialis gizi RS Pondok Indah Puri Indah dr. Raissa Edwina Djuanda menekankan besarnya manfaat mengonsumsi ikan. Dia pun menekankan pentingnya memperkenalkan konsumsi ikan sejak dini pada anak.
Masalahnya, banyak anak yang menolak makan ikan karena aroma yang amis atau teksturnya berlendir dan terlihat tidak enak. Dalam hal ini dr. Raissa mendorong orang tua agar punya cara-cara kreatif untuk mengajarkan kebiasaan konsumsi ikan pada anak.
"Kuncinya adalah pembiasaan sejak dini dan rasa. Mulailah sejak dini dengan ikan bertekstur lembut, seperti kakap, kembung, atau patin, yang mudah dicerna anak," kata dr. Raissa saat dihubungi oleh Validnews beberapa waktu lalu.
Pemilihan tekstur penting karena sistem pencernaan anak masih belum seoptimal orang dewasa, sehingga proses penguraian protein di lambung dan usus menjadi lebih ringan. Nutrisi pun lebih cepat terserap tanpa membebani sistem pencernaan anak.
Baca juga: Pakar Urai Bahaya Konsumsi Daging Hiu
Selain itu, mulai memperkenalkan anak dengan ikan bertekstur lembut juga secara tidak langsung mengajarkan anak bahwa ikan enak dan aman. Hal ini membangun asosiasi positif anak terhadap ikan sehingga kebiasaan mengonsumsi ikan pun dapat tumbuh.
"Tidak ketinggalan, hindari aroma amis ikan dengan bumbu lokal yang familiar seperti kunyit, jahe, atau daun jeruk. Libatkan anak juga saat memilih atau memasak ikan agar muncul rasa ingin tahu dan keterikatan," imbuh dr. Raissa.
Sajikan juga ikan dalam bentuk menarik dan menyenangkan, semisal nugget ikan buatan rumah, bakso ikan, atau sushi roll sederhana. Semakin dini anak mengenal dan menikmati ikan, semakin besar juga konsumsi ikan menjadi bagian alami dari pola makan sehari-hari.