c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

23 September 2025

08:19 WIB

Tahan Dan Mudah Dioprek, Ini Rahasia Bodi Tipis iPhone Air

iFixit, komunitas global yang rutin menerbitkan panduan pembongkaran perangkat elektronik, menyebut iPhone Air memiliki bodi cukup kuat dan juga mudah dioprek alias dibongkar-pasang.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Tahan Dan Mudah Dioprek, Ini Rahasia Bodi Tipis iPhone Air</p>
<p>Tahan Dan Mudah Dioprek, Ini Rahasia Bodi Tipis iPhone Air</p>

iPhone Air. Dok: Apple.

JAKARTA - iPhone Air disebut-sebut menjadi iPhone tertipis, hanya dengan ketebalan 5,64 milimeter. Keunggulan tampilan ini memunculkan antusiasme, namun sekaligus juga keraguan dari banyak kalangan.

Pasalnya, smartphone yang lebih tipis secara luas dianggap lebih ringkih dari perangkat berbodi tebal. Selain itu, perangkat berbodi tipis juga biasanya lebih sulit diperbaiki dibanding yang berukuran lebih tebal atau standar. Biasanya, banyak banyak komponen yang direkatkan, sehingga tidak bisa dibongkar-pasang dengan mudah.

Menariknya, iPhone Air disebut mampu mengatasi kecenderungan itu. Laporan iFixit, komunitas global yang menerbitkan panduan pembongkaran perangkat elektronik, menyebut iPhone Air memiliki bodi cukup kuat dan juga mudah dioprek alias dibongkar-pasang.

iPhone selama ini dikenal sebagai smartphone yang paling sulit diperbaiki. Perangkat ini didesain dengan struktur yang kompleks, di samping juga menerapkan batasan perangkat lunak yang ketat atau dikenal sebagai "part pairing". Proses ini menghubungkan komponen, seperti baterai atau layar, ke perangkat tertentu, sehingga mencegah penggunaannya pada iPhone lain.

Maka itu, iPhone yang rusak sering kali akan sulit diperbaiki, atau disubstitusi komponen-komponennya. Hal itu membuat masa pakai iPhone bisa lebih pendek. Sifat part pairing juga berarti semakin cepat perangkat iPhone menjadi limbah elektronik, yang berarti ini mengancam lingkungan.

Kondisi itu tampaknya sudah berhasil diatasi Apple dengan iPhone Air. Tekanan dari berbagai pihak mungkin telah membuat Apple telah melakukan beberapa perbaikan. Paling tidak sejak model iPhone 16 diluncurkan, merek ini  relatif lebih mudah diperbaiki, dilepas sejumlah komponennya, seperti baterainya untuk diganti saat rusak.

iFixit, komunitas global yang memberi penilaian perangkat elektronik berdasarkan kemudahan pembongkarannya, memberi nilai 7 (dari 10) kepadang iPhone secara keseluruhan. Skor itu juga diberikan untuk iPhone Air.

"Sejujurnya, kami sudah tidak sabar menantikan iPhone Air. Lebih tipis biasanya berarti lebih ringkih, lebih sulit diperbaiki, dan lebih banyak komponen yang direkatkan. Namun iPhone Air membuktikan sebaliknya. Entah bagaimana Apple berhasil menciptakan iPhone tertipisnya tanpa mengurangi kemampuan perbaikannya," kata Elizabeth Chamberlain, Director of Sustainability, Elizabeth Chamberlain dalam publikasi resmi, Senin (22/9).

Dalam proses pembongkaran iPhone Air oleh iFixit yang dibagikan lewat video YouTube, terlihat bahwa iPhone Air dengan mudahnya dibongkar dengan peralatan sederhana, seperti obeng. Kemudahan itu salah satunya muncul karena Apple ternyata mempertahankan desain baterai yang sama dengan yang mereka perkenalkan pada jajaran iPhone 16. Yakni desain dengan perekat baterai yang bisa dilepaskan secara elektrik.

Selain itu, kemudahan pembongkaran juga didukung akses masuk ganda yang bisa dibuka dengan mudah dari bagian kaca belakang (back glass). Hal ini dapat mengurangi risiko merusak layar OLED saat mengganti baterai iPhone Air.

Baca juga: Tertipis Dan Bahan Ramah Lingkungan

Desain Bodi
Apple juga membuat satu perubahan desain yang signifikan pada iPhone Air dalam penyusunan komponen di bagian dalamnya. Bagian tengah ponsel ini pada dasarnya hanyalah baterai dengan bingkai logam di sekelilingnya. Apple kemudian menempatkan logic board di atas baterai, yang menjadi salah satu faktor utama mengapa desain mereka menjadi lebih tipis tanpa mengorbankan kemudahan perbaikan.

Penempatan posisi logic board ini membebaskan ruang untuk baterai dan membantu ponsel tetap tipis tanpa menumpuk komponen. Ini juga mengurangi tekanan pada papan jika ponsel melengkung di saku pengguna.

Di dalamnya juga terdapat modem C1X yang telah ditingkatkan, chip WiFi N1 baru, dan sistem-on-chip A19 Pro, semuanya terselip di dalam sandwich logic board.

"Pengaturannya ramping dan efisien, yang memaksimalkan ruang terbatas. Kerumitan yang berkurang ini juga berkontribusi pada proses pembongkaran yang lebih cepat—fitur yang lebih sedikit, komponen yang lebih sedikit, dan titik kegagalan yang lebih sedikit," kata Elizabeth.

Baca jugaa: iPhone 17 Siap Masuk Indonesia, Kemenperin: Awal Oktober

Harga untuk Bodi Tipis
Peningkatan perangkat dalam hal tertentu seringkali menuntut "kompromi" untuk hal lainnya. Begitu pula iPhone Air.

Demi mempertahankan kemudahan perbaikan dalam desain tipisnya ini, Apple memangkas beberapa fitur tambahan yang sebelumnya hadir di seri terdahulu. Misalnya dengan menghilangkan speaker bawah dan kamera belakang. iPhone Air hanya memiliki satu kamera belakang.

Hal lain yang harus dikorbankan juga ada pada kapasitas baterainya. iPhone Air nyatanya hanya punya 3.149 mAh, jauh lebih kecil dari varian standar di seri terbaru ini yang berkapasitas 3.692 mAh. Tetapi entah bagaimana, Apple mengklaim baterai perangkat Air bisa mendukung penggunaan seharian penuh.

Klaim Apple sejauh ini terbukti benar berdasarkan review dari sejumlah pengguna. iFixit juga mengonfirmasi bahwa baterai iPhone Air ini sama persis dengan baterai yang digunakan pada paket baterai MagSafe Apple. Pengguna bahkan bisa menukar baterainya dengan MagSafe saat iPhone Air dalam keadaan tetap menyala.

iPhone Air diperkenalkan sebagai salah satu varian dalam seri iPhone 17 dari Apple. Seri ini resmi meluncur di pasar global awal bulan lalu. Di indonesia, seri ini mungkin akan meluncur di pasaran pada Oktober, merujuk keterangan Kementerian Perindustrian, belum lama ini.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar