c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

19 September 2025

20:11 WIB

Studi: Simpanse Mengonsumsi Alkohol Setara Setengah Gelas Bir Per Hari

Simpanse ditemukan mengonsumsi setara setengah pint bir per hari dari buah fermentasi. Tapi bukan satu-satunya yang suka akan alkohol, ada banyak hewan lain, termasuk kukang yang imut dan pemalu.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Studi: Simpanse Mengonsumsi Alkohol Setara Setengah Gelas Bir Per Hari</p>
<p>Studi: Simpanse Mengonsumsi Alkohol Setara Setengah Gelas Bir Per Hari</p>

Ilustrasi simpanse. Foto: Freepik.

JAKARTA - Sebuah studi terbaru mencatat tingginya kegemaran simpanse terhadap buah yang mengandung alkohol. Mereka gemar melahap buah matang yang telah mengendap, yang membuat asupan etanol, senyawa umum alkohol pada tubuh mereka mencapai sekitar 14 gram per hari.

Peneliti mencatat bahwa kera besar di alam liar mengonsumsi sekitar setengah gelas bir (473 ml jika mengacu takaran standar di Amerika Serikat, atau 568 ml di Inggris). Alkohol itu berasal dari buah-buahan fermentasi yang dikonsumsi kera dalam jumlah besar setiap harinya.

Para peneliti mengukur kadar etanol dalam buah-buah jatuh yang dikumpulkan kera dari lantai hutan di taman nasional Kibale di Uganda dan di taman nasional Tai di Pantai Gading. Peneliti mencatat bahwa di kedua lokasi di Afrika, kera jantan maupun betina mengonsumsi sekitar 14 gram etanol murni per hari melalui buah fermentasi. Jumlah tersebut setara dengan setengah pint bir Lager dengan kadar alkohol 5%.

"Simpanse memakan 5 hingga 10% dari berat badan mereka setiap hari dalam bentuk buah matang, sehingga konsentrasi rendah pun menghasilkan total harian yang tinggi, dosis alkohol yang substansial," kata Prof. Robert Dudley, juga dari UC Berkeley seperti diberitakan The Guardian, dilansir Jumat (19/9).

Peneliti menjelaskan, meskipun setiap buah mengandung alkohol kurang dari 0,5%, asupan harian simpanse meningkat seiring mereka melahap daging buah yang matang. Kera-kera tersebut sangat menyukai buah ara, yang mengandung kadar alkohol tertinggi yang tercatat dalam catatan tim.

Konsumsi alkohol simpanse di alam liar mendukung hipotesis "monyet mabuk " yang sudah pernah dikemukakan sebelumnya oleh sang Dudley. Teori itu menyatakan bahwa kegemaran manusia terhadap minuman keras berakar pada kebutuhan nenek moyang primata kita akan buah yang kaya energi, matang, dan terfermentasi. Ketertarikan manusia terhadap alkohol kemungkinan besar berasal dari warisan pola makan leluhur Hominidae.

Pengamatan ini bukanlah yang pertama kali mengungkap kebiasaan minum simpanse. Pada tahun 2015, para peneliti mengatakan bahwa sekelompok simpanse di Guinea tenggara adalah yang pertama diketahui menikmati minuman keras secara teratur dan rutin . Beberapa simpanse mulai minum pada pukul 7 pagi sebelum akhirnya meminumnya sebelum tidur. Dalam rekaman tahun ini, simpanse tampak terikat oleh buah sukun Afrika yang difermentasi.

Baca juga: Kapan Manusia Mulai Kehilangan Ekornya?

Simpanse bukan satu-satunya. Sebuah tinjauan bukti yang diterbitkan tahun lalu menemukan bahwa konsumsi alkohol merupakan hal yang lumrah di dunia hewan. Dan penampilan bisa menipu: kukang, yang dikenal sebagai bola bulu bermata lebar, akan menenggak minuman beralkohol terkuat yang bisa mereka dapatkan.

Meskipun simpanse melahap buah fermentasi dalam jumlah yang mengesankan, menghabiskan sekitar 4,5 kg buah per hari, mereka tidak menunjukkan tanda-tanda mabuk yang jelas. Menurut peneliti, untuk merasakan efek alkohol sepenuhnya, kera perlu makan buah yang cukup hingga membuat mereka kembung.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar