c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

29 Oktober 2025

15:17 WIB

Stroke Pada Anak, Bagaimana Cara Menanganinya?

Stroke bisa terjadi juga pada usia anak bahkan bayi karena berbagai penyebab. Meski penangananya relatif lebih muda dari usia dewasa, tapi ada potensi berulang seiring bertambahnya usia. 

<p>Stroke Pada Anak, Bagaimana Cara Menanganinya?</p>
<p>Stroke Pada Anak, Bagaimana Cara Menanganinya?</p>

Ilustrasi ibu yang sedang memeluk anak sedang sakit. Foto: Freepik. 

JAKARTA - Bukan hanya pada orang dewasa, stroke juga bisa terjadi pada usia anak. Biasanya, stroke pada anak terjadi karena adanya kelainan jantung, kelainan pembuluh darah atau dalam beberapa kasus disebabkan gizi buruk.

Selain itu, anak atau bayi yang mengalami stroke bisa karena penyumbatan. Pada kasus ini, penyumbatan dapat dicari tahun dari kondisi jantung, dikhawatirkan ada trombus atau gumpalan dari jantung yang terdorong ke otak. Defisiensi vitamin K juga bisa menjadi penyebabnya.

Karena adanya berbagai penyebab, untuk penanganan perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih detail terkait faktor risiko untuk melihat penyebab spesifiknya.

"Stroke usia anak harus lebih detail pemeriksaan faktor risikonya, dari jantung, komponen darah, kalau memang ada kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah harus dihilangkan agar risiko stroke dia di kemudian hari tidak berulang," kata Dokter spesialis neurologi Subspesialis Neurovaskular, Intervensi, Otologi Pencitraan, Oftalmologi, dr. Bambang Tri Prasetyo, dikutip dari Antara

Stroke pada anak juga banyak terjadi karena perdarahan di dalam ventrikel atau ruangan berisi cairan di otak (intraventrikel). Pemeriksaan secara detail perlu dilakukan untuk melihat penyebab stroke pada anak, di antaranya pemeriksaan CT Angiografi pada kepala atau dilakukan Cerebral DSA (Digital Subtraction Angiography otak).

"Nanti baru ketahuan benar gak ada kelainan pembuluh darah yang menyebabkan dia pecah, karena kadang-kadang ada yang umurnya 7 tahun, 8 tahun atau belasan 15, 12 tahun tiba-tiba ada lumpuh setelah dilakukan CT Scan ada perdarahan," jelasnya.

Adapun pemulihan stroke pada anak umumnya akan lebih cepat ketimbang kasus yang terjadi pada usia dewasa. Namun jangka panjangnya seiring bertambahnya usia, risiko stroke berulangnya lebih tinggi.

Pengobatan pada stroke anak juga perlu dosis yang terukur, seperti pemberian pengencer darah melalui infus dari vena. Namun, cara tersebut tidak diperkenankan pada anak yang terlalu kecil, karena risiko perdarahan dan efek sampingnya yang lebih kuat.

Perlu dipahami juga, anak yang terkena stroke akan terganggu kemampuan sarafnya karena sumbatan atau perdarahan di otak, seperti kesulitan berjalan. Serta, potensi berulang di usia selanjutnya juga sangat mungkin terjadi.

"Makanya kita harus benar-benar melakukan pemeriksaan faktor resiko dengan baik, dan melakukan pengobatan, agar pemulihannya bisa maksimal," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar