c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

19 Juni 2025

10:51 WIB

Sektor Budaya Diyakini Jadi Tujuan Investasi Masa Depan

Budaya berperan dalam membangun identitas dan kekuatan diplomasi, sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi, membuka lapangan kerja, dan mendorong inovasi lintas sektor.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Sektor Budaya Diyakini Jadi Tujuan Investasi Masa Depan</p>
<p>Sektor Budaya Diyakini Jadi Tujuan Investasi Masa Depan</p>

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon dalam acara Indonesia–Poland Business Forum di Kota Gdansk, Polandia, Selasa (17/6). Dok: Kemenbud.

JAKARTA - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon mengatakan bahwa industri budaya menyimpan potensi besar untuk menggerakkan perekonomian di masa depan. Bahkan dia menyebutkan, sektor ini akan menjadi sektor investasi penting di masa depan.

Hal itu disampaikan Fadli saat dalam kegiatan Indonesia–Poland Business Forum yang diselenggarakan di Kota Gdansk, Polandia, beberapa waktu lalu. Forum ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Polandia, yang mempertemukan para pelaku usaha dari kedua negara dari sektor industri budaya dan kreatif (CCI), teknologi, perbankan, perhotelan, pertanian, maritim, serta industri permainan digital.

Fadli menekankan pentingnya menjadikan budaya sebagai sektor strategis untuk pertumbuhan ekonomi dan kemitraan investasi. Ia menegaskan bahwa budaya berperan dalam membangun identitas dan kekuatan diplomasi, sekaligus menciptakan nilai tambah ekonomi, membuka lapangan kerja, dan mendorong inovasi lintas sektor.

"Saya hadir di sini dengan satu gagasan kunci, bahwa investasi di sektor budaya adalah investasi untuk masa depan. Budaya dan ekonomi kreatif Indonesia merupakan salah satu penggerak pertumbuhan tercepat, dan kami siap menyambut mitra dari Polandia untuk berkolaborasi dalam sektor ini secara strategis dan berkelanjutan," ungkap Fadli dalam keterangan pers, dikutip Kamis (19/6).

Fadli menyoroti posisi Indonesia saat sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, didukung oleh bonus demografi dan konektivitas digital yang terus berkembang. Industri budaya dan kreatif (CCI) Indonesia mampu menyumbang sekitar US$ 80 miliar (sekitar Rp1,3 kuadriliun) ke PDB nasional, dengan subsektor unggulan seperti film, gim, animasi, fesyen, wastra, musik, permainan, serta pariwisata berbasis budaya.

Fadli juga memperkenalkan berbagai inisiatif kelembagaan seperti Dana Indonesiana hingga Danatara yang dipandang strategis mendorong investasi. Ada banyak potensi kolaborasi melalui infrastruktur budaya, pengembangan kawasan kreatif, dan kerja sama produksi bersama film dan konten audiovisual.

Baca juga: BPI Jajaki Kolaborasi Dengan Pelaku Industri Film China

"Dengan hadirnya Danantara, peluang investasi menjadi semakin terstruktur dan terbuka, termasuk untuk inisiatif yang mengintegrasikan budaya, teknologi, dan pertumbuhan inklusif," jelas Fadli.

Forum ini turut menjadi ajang untuk mempromosikan proyek-proyek unggulan seperti Bali Indah Cultural Park di Kota Słupsk, Polandia, yang baru diresmikan sehari sebelumnya. Proyek taman budaya miniatur Bali ini dianggap sebagai model diplomasi dan promosi budaya serta potensi investasi terpadu dalam wisata budaya, gastronomi, seni rupa dan pertunjukan, serta produk budaya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar