c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

10 September 2025

17:24 WIB

Perkuat Potensi Ekraf Dengan Riset-Inovasi

Ekraf berpotensi menjadi mesin ekonomi baru, menjadi "tambang" baru bagi Indonesia yang selama ini banyak bertopang pada sumber daya alam.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Perkuat Potensi Ekraf Dengan Riset-Inovasi</p>
<p>Perkuat Potensi Ekraf Dengan Riset-Inovasi</p>

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menerima audiensi Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan jajarannya di Kantor Kementerian Ekraf, Jakarta, Selasa (09/09/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Ekonomi Kreatif).

JAKARTA - Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) menjalin kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperkuat eksistem industri kreatif Tanah Air. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat fondasi riset-inovasi di bidang ekraf, guna mengerek potensi subsektor ekraf.

Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya mengatakan, memajukan ekraf berarti memajukan perekonomian masyarakat. Menurut pemerintah, ekraf berpotensi menjadi mesin ekonomi baru, menjadi "tambang" baru bagi Indonesia yang selama ini banyak bertopang pada sumber daya alam.

"Kita harus memetakan potensi ekonomi kreatif. Inilah tambang baru Indonesia, the new mining creative economy," kata Riefky dalam keterangan resmi, dilansir dari Antara, Rabu (10/9).

Menteri Ekraf menjelaskan bahwa kolaborasi dengan BRIN bertujuan untuk memperkuat ekosistem riset berbasis ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, riset menjadi fondasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dari daerah dan menyelesaikan tantangan di 17 subsektor Ekraf, khususnya tujuh subsektor prioritas.

Dari riset-riset bidang ekraf yang dihasilkan nantinya, muncul data-data penting yang bisa dieksplorasi, menjadi acuan para pelaku industri kreatif untuk mengembangkan pasar di segmen masing-masing, mulai dari segmen seni-hiburan hingga produk kreatif.

"Data dan inovasi yang telah dihasilkan tentu saja nantinya akan disinergikan dengan asosiasi, komunitas, dan pemerintah daerah, sehingga dapat terus diperbarui serta memberikan manfaat langsung bagi ekosistem ekraf," ujarnya.

Kerja sama Kementerian Ekonomi Kreatif dan BRIN juga mencakup pemanfaatan fasilitas riset untuk meningkatkan daya saing subsektor, penguatan perlindungan dan komersialisasi kekayaan intelektual, serta pengembangan kompetensi sumber daya manusia. Upaya ini diharapkan tidak hanya memperkuat Kementerian Ekraf sebagai institusi, tetapi juga meningkatkan kapasitas ekosistem ekraf di seluruh Indonesia.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung roadmap riset ekonomi kreatif 2025.

"Di banyak negara, ekonomi kreatif berbasis teknologi memang punya rentang pengembangan yang panjang. Di sisi lain, ekraf berbasis budaya juga penting, dan kami siap menjadi enabler yang menjembatani subsektor ekraf dengan hasil riset BRIN,” jelasnya.

Baca juga: Fesyen, Kriya Dan Kuliner Kekuatan Utama Pasar Ekraf Indonesia

Lebih lanjut, Handoko menekankan bahwa BRIN tengah fokus pada peningkatan nilai jual produk pertanian melalui riset turunan, yang dinilainya sangat relevan untuk dikelola bersama Kementerian Ekraf.

Kementerian Ekraf menilai kerja sama dengan BRIN akan memperkuat implementasi Asta Ekraf yang meliputi penguatan data, talenta, infrastruktur, pendanaan, dan pasar. Program ini ditujukan untuk meningkatkan daya saing subsektor prioritas, mulai dari gim, aplikasi, fesyen, kriya, musik, hingga seni pertunjukan.

Melalui sinergi riset dan kebijakan, Kementerian Ekraf bergerak optimistis agar ekonomi kreatif berdampak terhadap PDB, ekspor, investasi, dan penyerapan tenaga kerja.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar