10 Juli 2025
10:13 WIB
Pentingnya Peran Keluarga Bagi Ibu Usai Melahirkan
Kondisi depresi pasca melahirkan membutuhkan penanganan dan tidak diabaikan, yakni dengan berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar mendapatkan penanganan tepat sesuai dengan kondisi ibu.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi ibu pascamelahirkan seorang anak. Shutterstock/Natalia Deriabina
JAKARTA - Masa setelah melahirkan bukanlah masa yang mudah bagi seorang perempuan, terlebih pada kasus kelahiran anak pertama.Tak hanya perlu pulih dari luka di tubuh, seorang ibu juga harus berhadapan dengan dinamika emosi yang seringkali kompleks pada perempuan pasca melahirkan.
Kehadiran anak membawa perubahan besar bagi kehidupan perempuan, pun laki-laki yang menjadi pasangannya. Fase awal untuk beradaptasi seringkali penuh tantangan, karena pasangan suami perlu mencurahkan segenap perhatian dan tenaganya untuk si buah hati, terkadang dengan melupakan kebutuhan mereka sendiri.
Celakanya, di negeri yang masih kuat nilai patriarki, perempuan seringkali menjadi pihak utama yang menanggung beban. Karena itu, ibu pasca melahirkan terkadang rentan mengalami masalah emosional yang juga dipicu kelelahan fisik yang berlebihan.
Psikolog Nena Mawar Sari, S.Psi., Cht mengungkapkan bahwa kondisi itu perlu menjadi perhatian semua pihak. Ia menegaskan, peran serta dukungan keluarga dan orang-orang terdekat menjadi hal yang krusial bagi ibu setelah melahirkan, terutama bagi kesehatan mental.
"Dan apa yang biasanya harus dilakukan adalah tentunya dukungan dari pasangannya, keluarganya," ujar Nena dilansir dari Antara, Kamis (10/7).
Psikolog klinis dan hipnoterapis di Poli Psikiatri RSUD Wangaya Kota Denpasar itu menjelaskan bahwa kondisi ibu setelah melahirkan bisa saja mengalami baby blues dan postpartum depression.
Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu. Dari sisi durasi, ia menjelaskan bahwa durasi baby blues singkat dan gangguan emosional bersifat sementara dengan durasi antara tiga hingga lima hari dan akan hilang maksimal selama dua minggu.
Ciri-ciri dari baby blues adalah sering sedih tanpa alasan yang jelas, emosional mudah turun atau mudah tersinggung, mudah cemas, diiringi rasa kewalahan perhatian suasana hati secara cepat atau mood swing, dan sulit tidur yang menetap. Ia menyarankan, istirahat yang cukup diperlukan bagi ibu yang menghadapi kondisi ini.
Wanita yang juga praktik di Klinik Bali Psikologi pun menyerukan bagi keluarga atau kolega yang membesuk ibu usai melahirkan juga dapat fokus pada sang ibu tak hanya pada bayi yang baru dilahirkan, hal ini sebagai bentuk dukungan bagi sang ibu.
"Belum lagi misalkan komentar-komentar sehubungan dengan fisiknya bayinya atau fisik ibunya, nah itu juga bisa berdampak suasana hati yang lebih sensitif, memberikan kontribusi suasana hati yang lebih sensitif kepada ibunya," tambah dia.
Baca juga: Kardiomiopati Peripartum, Sakit Jantung Saat Hamil Dan Pasca Melahirkan
Sementara itu, postpartum depression atau depresi pasca melahirkan memiliki durasi yang lebih lama, bahkan perasaan sedih yang mendalam akan hadir secara terus-menerus, lebih dari 4 minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Ciri-cirinya yakni kehilangan minat, tidak ingin bertemu orang, merasa tidak mampu jadi ibu yang baik, sulit tidur terlalu banyak, terlalu lama, benci dengan bayi.
"Bahkan kadang-kadang berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya, dan perasaan juga yang tidak guna, curiga dengan pasangan, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Kondisi depresi pasca melahirkan membutuhkan penanganan dan tidak diabaikan, yakni dengan berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar mendapatkan penanganan tepat sesuai dengan kondisi ibu termasuk bila ibu tengah menyusui.
Selain dukungan keluarga atau orang terdekat, ia juga menyarankan agar seorang ibu yang telah melahirkan untuk mengurangi membandingkan tentang sosok ibu melahirkan yang dilihat di sosial media yang dianggap cantik, ideal dan lainnya.
"Tapi kan kenyataannya dalam keseharian ibu yang melahirkan kan mungkin aja nggak kembali badannya. Perlu waktulah kembali badannya untuk bisa ideal, kemudian juga bisa dandan dan lain sebagainya," katanya lagi.