20 September 2025
10:29 WIB
Pemeriksaan Mata Rutin Untuk Cegah Degenerasi Makula Karena Usia
Pemeriksaan mata rutin terkait degenerasi makula bisa dimulai pada usia 40-54 tahun untuk orang dewasa yang tidak memiliki tanda atau faktor risiko penyakit mata setiap 2-4 tahun sekali.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi seorang wanita lanjut usia menjalani pemeriksaan mata. Sumber foto: Freepik.
JAKARTA - Masalah kesehatan mata seperti degenerasi makula adalah gangguan yang umum terjadi pada populasi usia lanjut. Degenerasi makula terkait usia (Age-Related Macular Degeneration/AMD) sering tak terhindar karena minimnya gejala awal, ditambah kurangnya kebiasaan pemeriksaan rutin mata.
Menurut Dokter mata di kota New York, Amerika Serikat, pemeriksaan mata secara teratur untuk deteksi dini demi mencegah degenerasi makula atau AMD. Ditulis laman Very Well Health, Kamis (18/9), dokter Hyon Kim, MD, menyarankan pemeriksaan mata rutin meliputi pemeriksaan retina yang dapat mendeteksi AMD secara dini.
"Hal terpenting yang dapat dilakukan orang untuk mendeteksi AMD sejak dini adalah melakukan pemeriksaan mata secara teratur dan memastikan untuk menepati janji temu tindak lanjut," ungkap Kim dilansir dari Antara, Sabtu (20/9).
Akademi Oftalmologi Amerika merekomendasikan pemeriksaan mata rutin dimulai pada usia 40-54 tahun untuk orang dewasa yang tidak memiliki tanda atau faktor risiko penyakit mata setiap 2-4 tahun sekali. Sementara memasuki usia 55-64 tahun bisa memeriksakan kesehatan mata setiap 1-3 tahun sekali dan usia 65 ke atas setiap 1-2 tahun.
Orang dengan AMD mungkin kehilangan penglihatan sentral, tetapi mereka dapat melihat dari sisi mata mereka dan tidak buta sepenuhnya. Gejala umum AMD seperti penglihatan kabur atau buram, kesulitan mengenali wajah-wajah yang familiar, garis lurus terlihat bergelombang, area gelap, kosong atau titik buta yang muncul di tengah penglihatan.
Terdapat dua jenis degenerasi makula yakni AMD kering dan AMD basah. Jenis pertama merupakan yang paling umum, dapat memengaruhi satu atau kedua mata dan berkembang perlahan melalui tahap awal, tengah, dan akhir.
Sementara AMD basah terjadi dari 10 hingga 15 penderita AMD kering dengan tanda yang lebih parah di mana pembuluh darah abnormal tumbuh di bawah makula dan retina, yang mengakibatkan kebocoran cairan atau darah. Kebocoran tersebut dapat menciptakan tonjolan di makula dan bintik hitam di tengah penglihatan.
"Pada tahap itu, tanpa pengobatan, hal ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan sentral secara total," kata Kim.
Baca juga: Ragam Penyakit Yang Paling Sering Terjadi Pada Retina Mata
Studi oleh National Eye Institute menemukan bahwa suplemen campuran vitamin C, vitamin E, lutein, seng, tembaga, dan zeaxanthin dapat memperlambat perkembangan AMD kering. Untuk AMD basah, pengobatan utamanya adalah suntikan anti-VEGF (faktor pertumbuhan endotel vaskular), yang dapat membantu mengurangi kerusakan akibat pembuluh darah abnormal dan menjaga penglihatan tetap stabil.
Kim mengatakan, perubahan apapun yang terjadi pada mata harus segera dikonsultasikan pada dokter mata, dan jalani pemeriksaan lanjutan rutin jika direkomendasikan.