c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

02 November 2023

15:53 WIB

Ragam Penyakit Yang Paling Sering Terjadi Pada Retina Mata

Retina merupakan bagian cukup penting pada mata. Ada sejumlah penyakit yang sering terjadi pada retina mata. Apa saja?

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

Ragam Penyakit Yang Paling Sering Terjadi Pada Retina Mata
Ragam Penyakit Yang Paling Sering Terjadi Pada Retina Mata
Dokter spesialis mata dr. Elvioza, Sp.M(K). Foto: Validnews.id/ Gemma F Purbaya

JAKARTA - Mata adalah salah satu indra yang memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena mata mempunyai fungsi untuk mendapatkan informasi melalui penglihatan. Pada mata, terdapat bagian yang cukup penting yaitu retina.

Retina sendiri merupakan lapisan tipis yang berada di bagian belakang mata yang cukup sensitif terhadap cahaya. Retina bertugas mengubah cahaya menjadi sinyal saraf, yang kemudian diteruskan ke otak melalui saraf optik untuk membentuk penglihatan. Retina menjadi sangat penting karena untuk kemampuan manusia dalam melihat.

Disampaikan oleh dokter spesialis mata dr. Elvioza, Sp.M(K), terdapat empat penyakit yang paling sering terjadi pada retina dan perlu diwaspadai. Karena selain dapat mengganggu produktivitas pasien dan keluarga pendamping, memiliki dampak biaya pengobatan yang tinggi, hingga kemungkinan terburuk mengalami kebutaan. 

Apa sajakah itu? Berikut empat penyakit yang paling sering terjadi pada retina.

Age-related Macular Degeneration (AMD)
Degenerasi makula adalah gangguan penglihatan akibat menurunnya fungsi makula. Makula sendiri merupakan bagian paling sensitif yang berada pada retina. 

Kondisi ini biasanya terjadi pada orang berusia lanjut sehingga membuat mereka lebih sulit untuk membaca, melihat orang lain, berkendara, dan beraktivitas lainnya. 

Pada kasus neovascular AMD (nAMD) dipicu oleh pertumbuhan abnormal pembuluh darah dan mengalami kebocoran. Penyebab lain AMD juga disebabkan oleh merokok dalam jangka waktu panjang dan kondisi genetik.

Diabetic Retinopathy (DR)
Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi dari penyakit diabetes. Komplikasi ini menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah di bagian retina mata dan dapat berkembang hingga mengakibatkan pertumbuhan pembuluh darah baru yang abnormal di dalam retina. 

Kondisi DR dapat berkembang pada siapapun yang memiliki diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Umumnya, kondisi ini timbul pada diabetesi yang tidak mengontrol kadar gula darahnya dengan baik.

Diabetic Macular Edema (DME)
Penyakit yang satu ini menyebabkan membengkaknya makula, bagian paling sensitif dan penting pada retina yang bertugas untuk menjaga kualitas penglihatan. Kondisi ini merupakan komplikasi dari retinopati diabetik akibat dari kadar gula darah yang tidak terkontrol dengan baik.

DME terjadi ketika terjadi kebocoran cairan ke pusat makula sehingga menyebabkan pembengkakan. Cairan di makula itu menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah hingga kebutaan.

"Selain dari diabetes yang tidak terkontrol, faktor lainnya yang bisa meningkatkan risiko terjadinya DME adalah hipertensi, gaya hidup, serta telah terkena diabetes dalam jangka waktu lama," kata dr. Elvioza dalam diskusi media yang diadakan oleh Roche di Jakarta, Kamis (2/11).

Retinal Vein Occlusion (RVO)
Penyakit mata ini ditandai dengan tersumbatnya pembuluh darah vena retina secara mendadak. RVO juga sering disebut sebagai stroke mata karena mirip dengan penyakit stroke yang menyerang secara tiba-tiba atau mendadak. 

Kondisi ini biasa menyebabkan berbagai gangguan hingga kehilangan penglihatan, tergantung dari derajat keparahan dan lokasi terjadinya sumbatan. 

Bukan itu saja, RVO dapat merusak sistem saraf yang ada pada mata karena kurangnya sirkulasi darah.

Itulah sejumlah penyakit yang sering terjadi pada retina. Beberapa penyakit, terutama yang memiliki dampak pada makula dapat menyebabkan kebutaan apabila dibiarkan begitu saja dan tidak ditangani dengan baik. 

Maka dari itu, dr. Elvioza menyarankan agar masyarakat secara rutin memeriksakan kesehatan mata mereka atau segera berkonsultasi jika merasakan gejala, agar terhindar dari kebutaan yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar