c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

24 Mei 2025

13:41 WIB

Panduan Aman Konsumsi Daging Kambing Saat Idul Adha

Untuk menjaga tubuh tetap sehat setelah menyantap hidangan Hari Raya, masyarakat dianjurkan untuk tetap mengonsumsi lauk yang dilengkapi dengan sumber karbohidrat seperti nasi atau kentang.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p dir="ltr" id="isPasted">Panduan Aman Konsumsi Daging Kambing Saat Idul Adha</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Panduan Aman Konsumsi Daging Kambing Saat Idul Adha</p>

Ilustrasi semur daging makanan yang populer saat Iduladha. Sumber: Shutterstock/ZahyMaulana

JAKARTA - Momentum Hari Raya Idul Adha tentunya identik dengan daging-dagingan. Salah satunya adalah daging kambing yang terkenal memiliki tekstur dan rasa yang kuat di antara jenis daging lainnya.

Masalahnya, daging kambing kerap jadi “musuh” bagi sebagian orang karena daging ini juga dikenal tinggi lemak. Di satu sisi lidah hendak menikmati kenyalnya daging kambing dalam balutan bumbu rempah yang lezat, di sisi lainnya ada situasi kesehatan yang tetap harus diperhatikan, terutama risiko kolesterol. Maka, Idul Fitri pun jadi penuh dilema.

Sejatinya, daging kambing bisa dikonsumsi secara aman sejauh itu tidak berlebihan. Ada takarannya atau batasannya, menurut para ahli gizi dan medis.

Dokter Gizi Dr. dr. Luciana Sutanto, MS, SpGK. Subssp.PK menganjurkan takaran saji yang tepat untuk mengonsumsi daging kambing ketika Idul Adha adalah 50 hingga 150 gram per potong per kali makan. Takaran itu dianggap cukup aman, agar seseorang tidak sampai terkena kolesterol.

"Konsumsi daging kambing sekali makan tanpa lauk lain, hanya dianjurkan 50 sampai 150 gram, tergantung tinggi dan berat badan," kata Luciana.

Dokter yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kemayoran itu membenarkan apabila daging kambing yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat membuat seseorang lebih mudah terkena kolesterol dan menaikkan tekanan darah.

Ia turut membenarkan apabila makanan yang mengandung banyak santan dapat memicu kolesterol, meski bahan yang digunakan tidak mengandung senyawa itu.

"Memakan santan kebanyakan memicu kolesterol, meskipun tidak mengandung kolesterol. Lemak dapat diubah menjadi kolesterol oleh tubuh," ujar Luciana dilansir dari Antara, Sabtu (24/6).

Lebih lanjut menurut Luciana, daging kambing boleh diolah dalam berbagai macam menu. Dengan catatan jumlah yang dikonsumsi harus dibatasi agar tidak memicu kolesterol.

Selain itu, untuk menjaga tubuh tetap sehat setelah menyantap hidangan Hari Raya, masyarakat dianjurkan untuk tetap mengonsumsi lauk yang dilengkapi dengan sumber karbohidrat seperti nasi atau kentang. Juga sayur dan buah-buahan yang mengandung banyak mineral, seperti bayam, semangka dan jeruk.

Baca juga: Jenis Rempah Untuk Turunkan Kadar Kolesterol Pada Masakan

Sementara itu, terpisah Ahli Gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Fitri Hudayani mengatakan kalau daging kambing merupakan salah satu dari bahan makanan sumber protein dan lemak sedang. Daging ini rata-rata dalam 40 gram/potongnya mengandung 75 kkal energi, 7 gram protein dan 5 gram lemak.

Namun yang perlu dipahami, nilai gizi akan bertambah melalui proses pengolahan seperti penambahan santan yang akan meningkatkan jumlah lemak. Juga penambahan kecap, garam dan penyedap akan menambahkan jumlah natrium yang masing-masing memiliki dampak yang kurang baik jika berlebihan.

"Dampak negatif (seperti kolesterol) juga ditentukan dari pemilihan bagian mana yang dikonsumsi, misalnya jeroan dan bagian yang berlemak pastinya akan meningkatkan asupan kolesterol sehingga dianjurkan mengkonsumsi bagian daging yang bersihnya," ujar Fitri Hudayani.

Fitri menyarankan agar daging kambing dikonsumsi per kali makan yaitu satu potong atau setara 40 gram daging matang.

"Kalau dalam bentuk sate sekitar tiga tusuk, ini karena daging kambing yang bersih masuk ke dalam kelompok daging dengan lemak sedang," katanya.

Lebih lanjut, Fitri setuju jika daging kambing dikonsumsi bersama dengan bahan makanan yang mengandung zat lainnya. Ia mencontohkan menu olahan daging kambing misalnya tongseng kambing dengan penambahan sayur dan tomat dengan penambahan sedikit kecap dan garam, gulai kambing dengan santan encer atau pengganti santan yang rendah lemak.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar