c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

22 Juli 2024

13:56 WIB

Microsoft Sebut 8,5 Juta Perangkat Terdampak Gangguan IT Global

Bisnis di seluruh dunia, Jumat (19/7) melaporkan adanya gangguan IT, termasuk munculnya "layar biru kematian" pada komputer Windows mereka, salah satu gangguan IT terluas di beberapa tahun terakhir

<p>Microsoft Sebut 8,5 Juta Perangkat Terdampak Gangguan IT Global</p>
<p>Microsoft Sebut 8,5 Juta Perangkat Terdampak Gangguan IT Global</p>

Ilustrasi blue screen Windows. dok.Shutterstock/Thannaree Deepul

JAKARTA - Microsoft memperkirakan, sebanyak 8,5 juta perangkat atau di bawah 1% dari total perangkat Windows di seluruh dunia, terdampak gangguan IT global yang baru-baru ini terjadi. Angka tersebut diumumkan Microsoft oleh wakil presiden keamanan perusahaan dan OS Microsoft David Weston dalam unggahan blog di situs perusahaan.

"Meskipun persentase (perangkat yang terdampak) kecil, dampak ekonomi dan sosial yang luas mencerminkan perusahaan yang menggunakan CrowdStrike menjalankan banyak layanan penting," tulis David, dikutip Senin (22/7).

David juga mengatakan, meskipun gangguan IT ini bukan insiden yang disebabkan Microsoft, namun perusahaan teknologi itu bekerja sama dengan CrowdStrike untuk menangani permasalahan ini. 

Pemulihan sistem berjalan lambat apabila setiap perangkat yang terpengaruh memerlukan perbaikan manual.

Tetapi, Weston mengatakan, Microsoft dan CrowdStrike telah mengembangkan solusi yang membantu infrastruktur Azure Microsoft untuk mempercepat pemulihan sistem. Selain itu, Microsoft juga menggaet Amazon Web Services dan Google Cloud Platform.

Baca juga: 90% Karyawan Keamanan Siber Dan TI Alami Burnout Dan Kelelahan

Diketahui, bisnis di seluruh dunia pada hari Jumat (19/7) melaporkan adanya gangguan IT, termasuk munculnya "layar biru kematian" pada komputer Windows mereka, dalam salah satu gangguan IT paling luas dalam beberapa tahun terakhir.

Gangguan ini telah memengaruhi perusahaan di berbagai sektor, mulai dari bank, jaringan makanan, dan rumah pialang, hingga organisasi berita, jaringan kereta api, dan maskapai penerbangan. 

Pembaruan yang dilakukan perusahaan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike disebut sebagai penyebab dari gangguan IT yang memengaruhi operasional perusahaan berbagai sektor itu.

Perangkat lunak perusahaan ini banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengelola keamanan pada perangkat dan server Windows. Sebuah unggahan di forum dukungan CrowdStrike mengakui masalah ini mengatakan, perusahaan telah menerima laporan tentang adanya henti operasi yang terkait dengan pembaruan konten.

Bukan Serangan Siber
Penyelidikan terhadap gangguan global pada perangkat yang menggunakan sistem operasi Windows menyimpulkan, gangguan tersebut terkait dengan perangkat lunak perusahaan keamanan siber yang berbasis di Amerika Serikat, CrowdStrike. Gangguan itu bukan disebabkan serangan siber, demikian pengumuman Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi Turki, akhir pekan lalu.

"CrowdStrike mengetahui laporan kerusakan pada Windows terkait dengan Sensor Falcon," kata CrowdStrike melalui lamannya.

Lewat unggahan di X, Microsoft mengatakan, layanannya masih terus mengalami perbaikan seraya melakukan tindakan mitigasi. Microsoft juga menyatakan, berbagai layanannya, yakni PowerBI, Microsoft Fabric, Microsoft Teams, dan pusat admin Microsoft 365, terimbas gangguan  teknologi informasi (TI).

“Kami memantau secara cermat data telemetri kami guna memastikan perkembangan yang meningkat ini berlanjut seraya tindakan mitigasi kami terus memperlihatkan kemajuan,” imbuhnya.

Gangguan TI berskala besar sejauh ini telah berdampak di banyak sektor, mulai dari sektor penerbangan hingga kesehatan dan saluran TV.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar