26 Juni 2025
19:26 WIB
Menyelami Makna Pawai Obor Di Momen Tahun Baru Islam
Cahaya obor yang dibawa oleh para peserta melambangkan semangat hijrah, sebuah semangat perubahan menuju kehidupan yang lebih baik, yang diwariskan dari jejak Nabi dan para sahabatnya.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Andesta Herli Wijaya
Umat muslim mengikuti pawai obor menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah di kawasan Mangg arai, Jakarta Selatan, Jumat (29/7/2022) malam. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.
JAKARTA - Tahun Baru Islam yang jatuh setiap 1 Muharram menjadi salah satu momen yang penuh makna bagi umat Muslim. Di tanah air, pergantian tahun Hijriah sering dimaknai secara spiritual dan sosial.
Salah satu bentuk perayaannya yang paling khas dan meriah adalah tradisi pawai obor, biasanya digelar oleh masyarakat di berbagai daerah. Tradisi ini berlangsung sejak lama dan menjadi bagian dari cara masyarakat menyambut datangnya tahun baru Hijriah dengan penuh sukacita.
Biasanya, pawai dilakukan selepas Magrib atau Isya, di mana anak-anak hingga orang dewasa membawa obor menyusuri jalanan desa atau kota sambil melantunkan sholawat dan takbir. Pawai obor menjadi simbol terang yang membawa harapan dan semangat baru di awal tahun, sekaligus mengingatkan kembali akan peristiwa penting dalam sejarah Islam yaitu hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Melansir laman Universitas Islam Nusantara, sejak awal penyebarannya di Nusantara, Islam berkembang dengan pendekatan yang akomodatif terhadap budaya lokal. Pendekatan kultural ini terbukti efektif dalam menyampaikan nilai-nilai agama kepada masyarakat, salah satunya melalui pawai obor yang kini menjadi sarana dakwah sekaligus bentuk ekspresi keagamaan yang membaur dengan tradisi.
Lebih dari sekadar ritual yang menggembirakan, pawai obor juga mengandung pesan spiritual dan sosial. Seperti diungkap dalam jurnal Universitas Pendidikan Indonesia bertajuk “Tradisi Pawai Obor dalam Memperingati Tahun Baru Islam di Kabupaten Purwakarta”, banyak masyarakat memaknai pawai obor sebagai bentuk penghormatan terhadap syiar Islam.
Cahaya obor yang dibawa oleh para peserta melambangkan semangat hijrah, sebuah semangat perubahan menuju kehidupan yang lebih baik, yang diwariskan dari jejak Nabi dan para sahabatnya. Tahun baru Islam sendiri ditetapkan oleh Sayyidina Umar bin Khattab yang menjadikan momen hijrah Nabi sebagai awal perhitungan kalender Islam.
Maka dari itu, 1 Muharram menjadi momentum refleksi terhadap semangat perjuangan, pengorbanan, dan pembaruan diri. Melalui pawai obor, masyarakat diajak untuk meneladani semangat itu dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih jauh, tradisi ini juga mempererat ikatan sosial antarwarga. Pawai obor mengajak masyarakat untuk berkumpul, berinteraksi, dan merayakan kebersamaan.
Baca juga: Ada Ogoh-Ogoh Hingga Pura Di Bali Indah Cultural Park Polandia
Kehangatan ini menjadi sarana memperkuat silaturahmi dan menciptakan harmoni sosial, menjadikan kehidupan bermasyarakat lebih rukun dan damai. Dengan demikian, pawai obor sudah menjadi bagian dari warisan budaya Islam Indonesia yang kaya makna.
Hal ini juga sebagai menjembatani nilai-nilai spiritual dengan kehidupan sosial. Pawai obor juga menjadi media untuk merawat kebersamaan sekaligus menghidupkan semangat hijrah dalam setiap langkah menyambut tahun yang baru.