07 Oktober 2025
10:27 WIB
Menuju Pelaminan, Film Dengan Latar Budaya Jawa-Minang Dari PFN
Film Menuju Pelaminan disebut sajikan konteks budaya Jawa dan Minang secara otentik. Para pemeran dipilih berdasarkan latar budaya mereka untuk menjaga keaslian dialog dan ekspresi.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Direktur Utama PT Produksi Film Negara Persero (PFN) Riefian Fajarsyah (Ifan) saat konferensi pers "Menuju Pelaminan" di Jakarta, Senin (6/10/2025). ANTARA/Abdu Faisal.
JAKARTA - PT Produksi Film Negara Persero (PFN) bersiap meluncurkan film berjudul Menuju Pelaminan. Proyek film ini diperkenalkan sebagai karya bagian dari perayaan usia ke-80 tahun badan perintis industri perfilman tersebut.
Direktur utama PFN Riefian Fajarsyah (Ifan) mengatakan, Menuju Pelaminan sebuah karya yang mengusung tema budaya dan cinta lintas etnis antara Jawa dan Minang. Film ini menurutnya menjadi simbol perjalanan PFN selama delapan dekade menghadirkan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga merefleksikan kekayaan budaya Indonesia.
"Kami ingin film ini terasa otentik, menghadirkan dua budaya besar tanpa mendominasi satu sama lain," ujar Ifan saat konferensi pers di Jakarta, Senin, dilansir dari Antara.
Ifan menjelaskan, keotentikan menjadi fokus utama produksi film. Para pemeran dipilih berdasarkan latar budaya mereka untuk menjaga keaslian dialog dan ekspresi.
"Pemain keluarga Jawa diambil dari aktor-aktor Yogyakarta seperti Mas Whani Darmawan dan Pak Susilo (Nugroho). Sedangkan karakter Minang diperankan oleh pemain yang benar-benar bisa berdialek Minang, termasuk dosen teater dari ISI Padang Panjang," kata dia.
Ia menambahkan, Menuju Pelaminan menghadirkan kisah cinta yang hangat dan realistis tanpa dramatisasi berlebihan.
"Film ini menyajikan kebudayaan secara otentik. Penonton tidak akan merasakan 'over-feeling', tapi justru mendapat 'sweet after feeling', kenangan yang menyenangkan setelah menonton." ujar dia.
Baca juga: Jejak Kiprah Ifan Seventeen Hingga Ditunjuk Jadi Dirut PFN
Ifan meyakini bahwa penonton Indonesia kini semakin cerdas dalam memilih tontonan. Karena itu, PFN berkomitmen menghadirkan film yang berisi nilai budaya, edukasi, dan hiburan yang sehat.
"Ini tontonan yang ramah untuk keluarga, pasangan, dan anak muda. Ada tawa, ada haru, tapi semuanya seimbang," kata dia.
Dalam usianya yang ke-80, PFN menegaskan komitmennya memperkuat peran sebagai institusi film nasional yang relevan dengan zaman. Melalui karya seperti Menuju Pelaminan, kata Ifan, mereka ingin menunjukkan bahwa film Indonesia bisa maju tanpa kehilangan akar budaya.
"PFN sudah 80 tahun, tapi semangatnya justru semakin muda. Kami ingin terus menjadi rumah besar bagi film-film bermakna yang lahir dari cinta pada kebudayaan Indonesia," pungkasnya.
Film Menuju Pelaminan dijadwalkan tayang di bioskop pada 16 Oktober 2025.