Menilik Manfaat LLM Dalam Pendidikan Hingga Kesehatan 

JAKARTA - Large Language Model (LLM) atau Model Bahasa Besar menjadi bagian dalam perkembangan artificial intelligence (AI). Kemampuannya dalam memproses bahasa alami ini membuat pengguna seolah-olah sedang berinteraksi dengan manusia. 

Kehadiran LLM mampu memberikan pengalaman dan kemudahan di berbagai sektor, dari pendidikan hingga kesehatan. Melihat potensi besar dan menyosialisasikan manfaat LLM, Kelompok Riset Natural Language Processing (NLP) dari Pusat Riset Sains Data dan Informasi menggelar webinar. 

"Kami berharap webinar ini dapat menjadi wadah berbagi pengetahuan dan hasil riset dari pakar di bidang pendidikan dan periset khususnya dalam pemanfaatan LLM di berbagai bidang, khususnya pendidikan, kesehatan, maupun teknologi," Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi, BRIN, Esa Prakasa, seperti dilansir dari laman brin.go.id. 

Di bidang kesehatan misalnya, LLM hadir dalam inovasi chatbot LISA. Chatbot berbasis LLM ini memungkinkan memberikan jawaban yang benar. LLM yang digunakan memanfaatkan metode Retrieval Augmented Generation (RAG) dapat memberikan respon yang lebih akurat dan relevan. 

Periset dari Pusat Riset Sains Data dan Informasi BRIN, Prabu Kresna Putra menyebut, chatbot LISA ini merupakan pengembangan LLM di bidang kesehatan bagi pasien hemodialisis. 

Bekerja sama dengan Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN, Chatbot ini memberikan jawaban untuk pertanyaan yang bersifat keseharian, dan menghindari jawaban yang menjadi kewenangan pakar medis sehingga bukan menjadi rujukan dalam tidakan medis. LLM memiliki kemampuan untuk men-generate teks sesuai sumber data yang dimiliki. 

Baca juga: Pahami Potensi Kanker Sekunder Pasca Terapi Radioterapi

Melalui riset pengembangan Chatbot LISA ini, Kelompok Riset NLP berharap dapat memberikan manfaat LLM di bidang kesehatan. Baik dari segi pasien hemodialisis untuk mendapat jawaban secara cepat dan tepat terkait pertanyaan yang bersifat general, maupun pihak tenaga medis dalam memberikan jawaban kepada pasien.

Sementara untuk bidang pendidikan, Prof. Indra Budi menyebut, penerapan LLM di dunia pendidikan bisa dimanfaatkab dalam pembuatan pertanyaan otomatis. LLM digunakan sebagai alat yang diharapkan dapat memudahkan pengajar dalam memberikan pertanyaan secara otomatis. 

Meski demikian, setiap pengguna LLM tetap harus memfilter apakah jawaban atau pertanyaan tersebut benar atau tidak.

Dan untuk bidang teknologi, dosen dari International Open University, Gambia, Andino Maseleno, memaparkan manfaat LLM terkait dengan deepfake detection. Fungsinya untuk mendeteksi deepfake. 

Deepfake detection mampu mendeteksi suatu media, baik itu berupa gambar, audio, video, maupun teks. Apakah informasi yang adan telah dimanipulasi atau tidak dengan menggunakan teknik kecerdasan buatan untuk meniru seseorang secara realistis.