Mengenal Shingles, Istilah Lain untuk Herpes Zoster

JAKARTA - Belakangan sempat ramai pembicaran di media sosial mengenai istilah shingles. Istilah ini mengacu pada penyakit yang secara medis dikenal sebagai herpes zoster alias cacar api yang kasusnya terus bertambah di dunia.

Shingles sendiri berasal dari bahasa Latin yakni cingulum, yang berarti sabuk dan menggambarkan pola distribusi ruam pada herpes zoster. Disebut shingles karena herpes zoster biasanya muncul hanya pada satu sisi tubuh dan mengikuti jalur saraf tertentu sehingga ruamnya memanjang seperti sabuk.

Herpes zoster merupakan penyakit yang sering kali dianggap tidak serius. Padahal jika dibiarkan begitu saja, herpes zoster dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, baik secara fisik, psikologis, sampai kehidupan sosialnya.

Shingles adalah sindrom khas yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster. Virus ini merupakan virus yang sama dengan penyebab cacar air sehingga mereka yang terkena herpes zoster umumnya pernah terkena cacar air.

Itu karena virus varicella zoster yang masuk ke dalam tubuh akan menjadi cacar air dan berdiam dan menetap di sistem saraf. Saat seseorang terinfeksi virus kedua kalinya atau saat kondisi kekebalan tubuh sedang menurun, virus tersebut aktif kembali dan menjadi herpes zoster.

Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala shingles cukup beragam. Selain timbulnya ruam yang menyakitkan, gejala lainnya adalah nyeri, gatal, tergelitik, atau kebas pada area tertentu sebelum ruam muncul. Namun, pada beberapa orang terkadang disertai demam, sakit kepala, meriang, dan kelelahan.

Baca juga: Cara Bedakan Nyeri Tulang Biasa Dan Tanda Osteoporosis Saat Hamil

Herpes zoster atau shingles tidak menular secara langsung, namun bisa terjadi dalam bentuk penularan virus penyebab, sehingga orang yang tertular bisa terkena cacar air.

Adapun pengobatan shingles umumnya menggunakan obat antivirus. Pemberian obat-obatan juga dilakukan guna mengurangi keparahan penyakit dan risiko komplikasi.

Salah satu komplikasi yang dikhawatirkan dari herpes zoster adalah Neuralgia Pasca Herpes. Komplikasi ini menimbulkan rasa nyeri yang menetap akibat rusaknya serabut saraf dari infeksi virus berulang. Rasa nyeri ini diidentifikasi dengan timbulnya rasa perih, sensasi terbakar, berdenyut, dan menyakitkan.

Apabila sudah terjadi komplikasi seperti itu, maka perlu dilakukan terapi khusus lagi, melalui obat-obatan dan non-obatan untuk mengelola rasa nyeri pasien dan memperbaiki kualitas hidupnya.