21 Februari 2023
13:28 WIB
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Beberapa waktu lalu istilah pick me girl viral di media sosial. Pick me girl sendiri merupakan bahasa Inggris slank, merujuk kepada mereka-mereka yang ingin memberikan kesan kepada lawan jenis dan berusaha berbeda dari perempuan pada umumnya.
Melihat fenomena itu, psikolog Universitas Airlangga (UNAIR), Ike Herdiana seperti dilansir dari laman unair.ac.id menyebut, ada beberapa tanda dari seorang pick me girl itu sendiri. Pertama, mereka akan mengungkapkan konsep dirinya di media sosial secara terbuka dengan mengunggah minat dan kebiasaan yang sering dilakukan.
Selanjutnya, mereka akan menyatakan diri berbeda dari karakteristik atau stereotip dari gender secara umum. Dan terakhir, mereka akan memiliki kecenderungan untuk merendahkan perempuan lain.
Alasan Seseorang Menjadi Pick Me Girl
Menurut Ike, mereka melakukan hal itu karena ingin mendapatkan kehormatan dan perhatian banyak orang. Sayangnya, dengan cara merendahkan orang di media sosial sebenarnya tindakan yang tidak wajar.
Baca juga: Mengenal Gejala Dan Indikasi Dari Kesepian Kronis
Dia menyebut, sifat pick me girl muncul karena faktor internalized misogyny. Perilaku misogini ini merupakan kebencian terhadap perempuan lain, sehingga pelakunya muncul keinginan menjauhkan diri dari stereotip wanita pada umumnya yang dianggap tidak seperti mereka dan dinilai negatif. Bahkan, kondisi seperti itu didorong dengan kebutuhan pribadi agar terlihat unik dan keren dari orang lain.
"Stereotip perempuan suka make up, lemah lembut, suka dilindungi, suka belanja, lalu dilabrak dengan mengatakan diri mereka berbeda dengan wanita pada umumnya," ujar Ike.
Namun, istilah pick me girl ini tidak hanya terjadi kepada wanita saja. Buktinya, istilah yang sama dipakai oleh pria yakni pick me boy. Keduanya sama-sama ingin menonjol dari gender pada umumnya.
"Namun, belum ada penjelasan spesifik perbedaan dari sisi gender, karena baik laki-laki dan perempuan memiliki stereotip gender yang sama-sama kuat,” jelas Ike.
Oleh karena itu, dia menyarankan seseorang yang melabel dirinya sebagai pick me girl atau boy untuk mendapatkan konseling. Karena jika dibiarkan terus berlangsung dan terobsesi merendahkan dan menghina orang lain, mereka tidak akan bisa realistis dengan tindakannya.
Karena, dengan cara konseling, seorang berperilaku pick me girl atau boy bisa mengontrol emosi serta bisa memperbaiki lingkungan sosial mereka.