03 November 2025
08:46 WIB
Mengabarkan Warisan Alam Dan Budaya Lewat Harum Kopi Anak Daro
Kopi Anak Daro dari Roemah Koffie menghadirkan karakter rasa lembut berlapis tasting notes mangga hingga cokelat manis, yang menyimpan cerita manusia dan budaya dari tanah Sumatra.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Roemah Koffie meluncurkan kopi Anak Daro dalam rangkaian Jakarta Coffe Week 2025 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (31/10). Dok: Roemah Koffie.
JAKARTA - Rumah Koffie memperkenalkan produk kopi terbaru yang diberi merek 'Anak Daro'. Produk ini membawa cita rasa yang kuat dari tanah Sumatra, tepatnya dari tanah vulkanik Kerinci, Jambi.
Anak Daro meminjam istilah dari khazanah kebudayaan Minangkabau, yang lazimnya digunakan untuk menyebut pengantin perempuan. Kerinci adalah daerah yang memang memiliki kedekatan kultural dengan masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat,
Chief Executive Officer Roemah Koffie, FelixTJ mengatakan, Anak Daro memuat makna awal dari perjalanan hidup baru yang dijalani dengan kesadaran dan tanggung jawab. Filosofi ini terinspirasi dari sistem matrilineal Minangkabau, di mana perempuan menjadi penjaga nilai, keseimbangan, dan kehormatan keluarga.
"Roemah Koffie selalu berangkat dari akar. Dari petani, tanah, hingga budaya yang menumbuhkan kopi itu sendiri. Anak Daro menjadi simbol awal dari perjalanan yang bermakna, 'The Beginning of Purposeful Journey', tentang bagaimana kopi Indonesia tumbuh dari nilai, bukan sekadar rasa," ungkap Felix dalam keterangannya, dikutip Senin (3/11).
Rasa kopi Anak Daro menghadirkan karakter lembut, cerah, dan berlapis dengan tasting notes mangga, stroberi, dan cokelat manis alami. Visual kemasannya menggambarkan sepasang pengantin menaiki tangga menuju buku terbuka dengan latar Gunung Kerinci dan suntiang emas Minangkabau. Felix mengatakan, itu melambangkan kebanggaan dan keteguhan perempuan Indonesia.
Dia melanjutkan, peluncuran Anak Daro menandai komitmen pihaknya untuk mempromosikan kopi tak hanya sebagai produk tapi sebuah cerita. Melalui biji kopi yang dijual dalam kemasan, mereka berupaya memperkenalkan manusia, budaya dan tanah yang melahirkannya.
"Melalui setiap inisiatif, kami ingin menjaga ekosistem kopi agar tetap hidup, berkelanjutan, dan dikenal dunia tanpa kehilangan jiwanya," katanya.
Baca juga: Mengenal 10 Racikan Kopi Tradisional Asal Indonesia
Kopi Anak Daro diperkenalkan lewat gelaran "Nikahan Massal Anak Daro" di Jakarta Coffee Week 2025 di Tangerang, beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, mereka juga memperkenalkan program Koffie Latte Art Competition Vol. II yang menjaring 64 barista dari penjuru Indonesia. Kemudian dibarengi pula dengan peluncuran Prangko edisi terbatas "Anak Daro" yang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia.
Roemah Koffie juga mengumumkan program CSR yang akan berjalan untuk memperkuat ekosistem industri kopi, yaitu dengan menggagas beasiswa "Seribu Sarjana Pertanian". Hekerja sama dengan Yayasan JHL Merah Putih Kasih, UNIKA, dan UNDIP, program ini akan memberikan bantuan pendidikan bagi mahasiswa pertanian berprestasi yang kurang mampu.