23 Oktober 2025
18:25 WIB
Mendekatkan Ekspresi Nusantara Kepada Anak Lewat Pagelaran Wayang
Dengan mengenal wayang, anak-anak tak hanya mempelajari ekspesi seni dan nilai-nilai dari kesenian nusantara tapi juga turut melestarikan warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Pagelaran wayang bocah Kusuma Indriya di Monumen Serangan Umum Yogyakarta. Dok. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.
JAKARTA - Anggota Dewav Perwakilan Daerah (DPD R mekI Ahmad Syauqi Suratno mendorong Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) untuk lebih sering melibatkan anak dalam kegiatan-kegiatan kebudayaan Salah satunya pengenalan terhadap seni wayang sebagai ekspresi yang khas dan turut membentuk karakter kebangsaan pada anak.
"Pelibatan anak-anak seperti pada acara seperti wayang bocah ini harus lebih sering dilaksanakan di seluruh Indonesia, karena ini yang akan membentuk karakter yang lebih dekat dengan karakter bangsa Indonesia," ujar Syauqi dikutip di Jakarta, Kamis (23/10),dilansir dari Antara.
Dia mencontohkan, pelibatan anak dalam kegiatan kebudayaan itu adalah pagelaran yang digelar oleh kelompok wayang bocah Kusuma Indriya di Monumen Serangan Umum Yogyakarta. Menurutnya, kegiatan seperti itu dapat digunakan oleh Kemenbud sebagai medium untuk mengenalkan kebudayaan pada anak usia dini.
"Saya mewakili DPD, khususnya Komite III, sangat mendukung. Ini berkah bagi anak-anak yang terlibat di pementasan dan mereka yang menonton," ujar dia.
Sebelumnya hal senada juga telah disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kemenbud Judi Wahyudin.Ia mengatakan pagelaran seperti wayang bocah itu memang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
"Pagelaran seperti wayang bocah memang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, karena ini sudah masuk dalam salah satu warisan dunia, maka memang perlu untuk dilestarikan dengan mengajak anak-anak terlibat langsung," ujar Judi.
Baca juga: Ki Anom Suroto, Dalang Kesayangan Itu Telah Berpulang
Judi juga mendorong pekerja seni untuk terus berkreasi dengan tidak lupa melakukan inovasi agak tetap relevan dengan kondisi masyarakat saat ini. Digitalisasi, kata dia, merupakan salah satu hal yang didorong untuk dilakukan oleh pagelaran wayang.
"Kami berpikir medium untuk memperluas penonton juga harus mulai dipertimbangkan, akar kebudayaan seperti wayang bocah ini tetap relevan dengan menghibur masyarakat," katanya.
Diketahui, pagelaran wayang bocah melibatkan sebanyak 44 anak sebagai pemeran dan penari, 22 anak sebagai pemain karawitan, serta 27 anak sebagai tim produksi pementasan.