c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

KULTURA

23 Oktober 2025

13:44 WIB

Ki Anom Suroto, Dalang Kesayangan Itu Telah Berpulang

Ki Anom Suroto seorang dalang wayang kulit purwa, termasuk yang paling terkenal di Tanah Air. Sosoknya dikenal maestro yang peduli regenerasi pedalang, membimbing banyak pedalang muda.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Ki Anom Suroto, Dalang Kesayangan Itu Telah Berpulang</p>
<p>Ki Anom Suroto, Dalang Kesayangan Itu Telah Berpulang</p>

Dalang Ki Anom Suroto memainkan wayang saat pembukaan festival wayang nusantara di lapangan Aloon-Aloon Blitar, Jawa Timur, Selasa (2/8) malam. Antara Jatim/Irfan Anshori/zk/16.

JAKARTA - Dunia pewayangan hari ini berduka karena kehilangan salah satu maestro. Ki Anom Suroto, dalang kondang yang namanya harum hingga ke mancanegara meninggal dunia pada Kamis (23/10) di Solo.

Ki Anom Suroto dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit dr. Oen Kandang Sapi, Solo, setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan di sana. Menghimpun informasi berbagai sumber, legenda wayang itu meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat intensif karena serangan jantung.

Kepergian Ki Anom Suroto membuat banyak seniman sesama dalang berduka. Salah satunya disampaikan oleh Ketua Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENAWANGI) Sumari Sosro Adi Wiguno yang mengenang sosok mendiang sebagai dalang hebat dengan, dengan ciri khas suaranya yang merdu (kung) dalam sulukan atau tetembangan. 

Sumari mengatakan bahwa sosok almarhum Ki Anom Suroto merupakan dalang yang menjadi rujukan dan panutan bagi dalang muda.

"Beliau mempunyai kelebihan yang menjadi rujukan dan panutan terutama bagi para dalang muda maupun yang mau belajar mendalang," ungkap Sumari sebagaimana dilansir dari Antara.

Sumari yang juga Pamong Budaya Ahli Madya Kementerian Kebudayaan RI itu melanjutkan, Ki Anom Suroto adalah maestro yang telah banyak mengajarkan tak hanya seni, tapi juga nilai-nilai pewayangan bagi generasi muda pedalang. Dia mengenang sosok tersebut sebagai dalang senior yang selalu mau membimbing dalang muda untuk maju.

"Nilai-nilai yang dapat dianut dari Ki Anom Suroto adalah sosoknya selalu mengajarkan bahwa 'dalang kuwi kudu golek jeneng sik lagi jenang'Artinya untuk mencapai popularitas atau ketenaran dan kesuksesan mulai perjuangan dulu, kerja keras dulu untuk bisa dikenal masyarakat jangan langsung pasang tarif yang tinggi," kata Sumari,

"Nanti kalau sudah mulai dikenal maka rezeki akan datang sendiri dengan seizin Tuhan Yang Maha Esa," tambah dia.

Lebih dari itu, maestro dalang dengan nama lengkap Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro itu juga kerap menyerukan pada sosok-sosok seniman dalang muda agar tidak malas belajar.

"Maksudnya untuk menjadi dalang jangan fanatik hanya kepada dalang tertentu namun harus mau menimba ilmu dari dalang siapa pun baik tua maupun muda bahkan dari gaya pedalangan lain karena masing-masing punya kelebihan," tegasnya.

Terlepas dari kenangan Sumari, Ki Anom Suroto dikenal luas sebagai dalang kondang, bahkan termasuk yang paling terkenal di Tanah Air. Dalang wayang kulit purwa tersebut telah lama berkiprah di panggung-panggung, dari panggung dalam negeri hingga luar negeri.

Ki Anom Suroto pernah mendalang di berbagai negara, termasuk di Amerika Serikat,i Jepang, Spanyol, Jerman Barat hingga Australia. Kiprahnya yang panjang itu mengantarkan Ki Anom Suroto menerima Satya Lencana Kebudayaan RI dari Presiden Soeharto pada 1995.

Pada tahun 1993, dalam Angket Wayang yang diselenggarakan dalam rangka Pekan Wayang Indonesia VI-1993, Anom Suroto terpilih sebagai 'dalang kesayangan’.

Jenazah Ki Anom Suroto akan dimakamkan hari ini pukul 15.00 WIB, dan diberangkatkan dari Rumah Duka Kebon Seni Timasan Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo menuju Makam Depokan, Juwiring Klaten, Jawa Tengah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar