c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

07 Juni 2023

13:44 WIB

Memahami Kaitan Antara Insomnia Dan Depresi

Insomnia dan depresi ternyata memiliki hubungan dekat yang bisa saling memengaruhi. Bagaimana cara menanganinya?

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Rendi Widodo

Memahami Kaitan Antara Insomnia Dan Depresi
Memahami Kaitan Antara Insomnia Dan Depresi
Ilustrasi insomnia. Unsplash

JAKARTA - Depresi dan masalah tidur memiliki hubungan yang erat. Kedua kondisi tersebut sering kali saling memengaruhi dan memperburuk satu sama lain. Insomnia, yaitu kesulitan untuk tidur atau mempertahankan tidur, dapat menjadi gejala dari depresi atau faktor risiko yang memicu timbulnya depresi.

Dilansir dari laman Hopkinsmedicine, peneliti tidur dari Johns Hopkins, Patrick Finan mengatakan tidur yang buruk dapat menimbulkan kesulitan dalam mengatur emosi yang dapat membuat Anda lebih rentan terhadap depresi di masa mendatang, bahkan durasinya bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun dari sekarang.

"Dan depresi itu sendiri dikaitkan dengan kesulitan tidur seperti memperpendek jumlah tidur gelombang lambat restoratif yang didapat seseorang setiap malam," ujar Finan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami insomnia memiliki risiko depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidur dengan cukup.

Insomnia yang tidak diobati juga dapat memperburuk gejala depresi yang ada. Di sisi lain, depresi dapat menyebabkan masalah tidur. Banyak orang dengan depresi mengalami insomnia, yaitu sulit tidur atau terbangun secara berulang kali selama malam.

Baca juga: Cara Cepat Tidur Nyenyak Buat Para Penderita Insomnia

Hubungan Antara Insomnia Dan Depresi

Memahami hubungan antara insomnia dan depresi sangat penting untuk mengidentifikasi risiko lebih awal, mencari bantuan yang tepat, dan mendapatkan perawatan yang sesuai.

Dengan menyadari hubungan ini, seseorang yang mengalami insomnia dapat memperhatikan tanda-tanda depresi yang mungkin muncul, dan individu yang mengalami depresi dapat mengenali masalah tidur yang terkait dan mencari bantuan untuk mengatasi kedua kondisi tersebut.

Jika seseorang mengalami masalah tidur yang kronis dan kesulitan tidur yang berkelanjutan, penting untuk memperhatikan perubahan suasana hati, energi, dan pola pikir yang mungkin merupakan tanda-tanda depresi.

Sebaliknya, bagi mereka yang mengalami gejala depresi, mengenali masalah tidur seperti sulit tidur, tidur yang tidak nyenyak, atau perubahan pola tidur dapat menjadi tanda bahwa insomnia juga berperan dalam kondisi mereka.

Baca juga: Kenali Jenis Dan Penyebab Insomnia

Perawatan yang tepat mencegah depresi dan insomnia

Perawatan medis untuk insomnia atau depresi secara terpisah mungkin tidak menyembuhkan kondisi lainnya. Meskipun perawatan untuk depresi seperti obat-obatan antidepresan dapat membantu meningkatkan suasana hati dan pandangan hidup, mereka tidak secara langsung mengatasi masalah tidur yang mendasar.

Studi menunjukkan bahwa masalah tidur yang berkepanjangan pada individu yang menjalani perawatan depresi dapat meningkatkan risiko kekambuhan depresi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengobati insomnia secara efektif dalam rangka mendapatkan perbaikan yang holistik dalam kesejahteraan mental.

CBT-I (Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia) atau terapi perilaku kognitif untuk insomnia adalah pendekatan yang terbukti efektif dalam mengatasi masalah tidur pada individu dengan depresi. Terapi ini melibatkan kombinasi strategi kognitif (perubahan pola pikir terkait tidur) dan perilaku (perubahan rutinitas tidur dan tidur yang sehat) untuk mengatasi insomnia.

Namun, sebelum Anda melakukan terapi sebaiknya berbicara terlebih dahulu dengan profesional kesehatan mental yang berpengalaman dalam mengobati insomnia dan depresi. Mereka dapat mengevaluasi kondisi Anda secara holistik, menyusun rencana perawatan yang tepat, dan mempertimbangkan penggunaan kombinasi terapi, termasuk pengobatan dan terapi perilaku untuk mengatasi kedua kondisi tersebut secara bersama-sama. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar