c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

30 Mei 2025

11:41 WIB

Lima Poin Kerja Sama Indonesia - Perancis Diteken di Borobudur

Indonesia dan Perancis sepakat bekerjasama untuk pengembangan bidang museum, warisan budaya hingga film.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Lima Poin Kerja Sama Indonesia - Perancis Diteken di Borobudur</p>
<p>Lima Poin Kerja Sama Indonesia - Perancis Diteken di Borobudur</p>

Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon bersama Menteri Kebudayaan Perancis (kiri) menyepakati kerja sama kebudayaan, di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Sumber foto: Kemenbud.

JAKARTA -  Kementerian Kebudayaan Indonesia meneken kerja sama bidang kebudayaan dengan Kementerian Kebudayaan Perancis. Kerja sama ini resmi disahkan saat kunjungan menteri kedua negara ke Borobudur, yang jadi rangkaian kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Presiden Indonesia ke Candi Borobudur di Magelang, Kamis (29/5).

Kesepakatan kerja sama Indonesia dan Perancis yang ditandatangani Mentri Kebudayaan RI Fadli Zon dan Menteri Kebudayaan Republik Prancis, Rachida Dati memuat lima poin kerja sama. Kedua negara akan bekerja sama untuk pengembangan museum, kerjasama bidang film dan audio visual, pengembangan kapasitas perfilman, riset dan studi koleksi museum, serta kerjasama permuseuman dan pengelolaan warisan budaya.

"Ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan diplomasi budaya antara Indonesia dan Prancis. Melalui lima kerja sama ini kita tidak sekedar menjalin relasi antar institusi, melainkan mempertemukan para pelaku budaya, membangun ruang kolaborasi lintas peradaban dan generasi," ungkap Fadli Zon dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (30/5).

Kelima komitmen ini juga menandai langkah konkret dari Strategic Cultural Partnership yang telah disepakati langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron pada 28 Mei 2025 di Jakarta, sebagai bagian dari Visi Bersama Indonesia–Prancis 2050. Kelima kerja sama yang disepakati tersebut mencakup bidang-bidang prioritas dalam pengembangan kebudayaan.

Pertama, kerja sama bidang permuseuman antara Kementerian Kebudayaan Indonesia dan Kementerian Kebudayaan Prancis. Poin ini akan diwujudkan dalam bentuk pameran bersama, pertukaran kuratorial, hingga digitalisasi koleksi untuk meningkatkan akses publik.

Indonesia dan Perancis akan bekerjasama di bidang film dan audiovisual, antara Kementerian Kebudayaan RI dengan CNC (Centre national du cinéma et de l’image animée). kerja sama ini berfokus pada penciptaan ekosistem film yang kuat melalui pertukaran sineas, produksi bersama, serta kerja sama di berbagai festival film.

Poin kesepakatan selanjutnya yaitu pengembangan kapasitas perfilman yang akan direalisaksikan dalam program residensi, pelatihan, dan pendampingan untuk sineas muda Indonesia.

Indonesia dan Perancis juga sepakat bekerja sama untuk bertukar riset dan studi koleksi antara BLU Museum dan Cagar Budaya (IHA) dan École française d’Extrême-Orient (EFEO). Kolaborasi ini membuka peluang untuk studi lintas disiplin terkait sejarah, arkeologi, epigrafi dan manuskrip Asia Tenggara, khususnya yang berkaitan dengan warisan Indonesia.

Baca juga: Indonesia Jajaki Penguatan Kerja Sama Ekosistem Perfilman Dengan Prancis

Poin kelima, kerja sama bidang permuseuman dan warisan budaya, terkait aspek koleksi dan pendidikan publik, serta pembentukan pameran tematik kedua negara.

"Kolaborasi antar negara harus melibatkan langsung para pelaku dan pendorong inovasi budaya hari ini. Karena dari merekalah, wajah masa depan budaya Indonesia dan dunia akan ditentukan," ujar Fadli.

“Kehadiran para pelaku budaya menunjukkan ekosistem budaya kita yang hidup dan dinamis. Kita ingin Indonesia dikenal bukan hanya karena warisan masa lalu, tetapi juga karena kreativitas dan inovasi budaya kita hari ini, serta potensi yang sangat besar di masa depan," imbuhnya.

Fadli juga menegaskan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap kerja sama antar negara yang mendukung pemajuan kebudayaan nasional sekaligus memperkuat kontribusi budaya Indonesia bagi dunia. “Kita ingin membangun kerja sama yang setara, saling belajar, dan saling menguatkan. Sehingga narasi budaya Indonesia bisa menjadi bagian penting dari lanskap kebudayaan global,” ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar