c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

30 September 2025

08:59 WIB

Kolaborasi Seniman Lintas Negara Untuk Perkuat Dialog Budaya

UNESCO bersama Temasek Foundation menginisiasi platform bagi seniman dari Indonesia, Malaysia dan Singapura untuk berkolaborasi dalam seni pertunjukan serta mendorong pertukaran budaya.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>Kolaborasi Seniman Lintas Negara Untuk Perkuat Dialog Budaya</p>
<p>Kolaborasi Seniman Lintas Negara Untuk Perkuat Dialog Budaya</p>

Pertunjukan DULKIR, pertunjukan kontemporer yang terinspirasi dari Gendruwo Liri langka dari Reog Wayang Bantul. ANTARA/HO-UNESCO Indonesia.

JAKARTA - UNESCO dan Temasek Foundation berkolaborasi menghadirkan lokakarya dan produksi seni lintas negara. Platform bertajuk "Merangkul Warisan Budaya Bersama Melalui Seni Pertunjukan" ini melibatkan seniman dari tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Direktur Kantor Regional UNESCO Maki Katsuno-Hayashikawa mengatakan, program ini mendorong seniman untuk menjalin kolaborasi, memperkuat pemahaman lintas budaya di bidang seni pertunjukan.

"Setiap negara tentu bangga dengan identitas dan tradisi seni pertunjukannya masing-masing, namun melalui dialog dan pertukaranlah kreativitas terus berkembang, dan pada gilirannya, tradisi akan tetap hidup dan relevan," ungkap Hayashikawa dalam keterangannya, dilansir dari Antara, Senin (29/9).

Hayashikawa mengatakan program yang berlangsung hingga 2027 ini membuka peluang bagi seniman dan pelajar untuk berkolaborasi, belajar, dan berkarya bersama melintasi batas negara. Program ini hadir untuk membangun jejaring yang lebih kuat, memfasilitasi kolaborasi lintas negara, dan memastikan warisan budaya di Asia Tenggara terus berkembang dan tetap relevan di era modern.

Peluncurannya dilatarbelakangi oleh seni pertunjukan yang sejak lama telah menghubungkan berbagai komunitas di Asia Tenggara, menjembatani kesenjangan budaya dan bahasa, serta mendorong dialog, empati, dan rasa saling menghargai.

Di kawasan ini, para seniman masih menghadapi berbagai hambatan untuk berkolaborasi lintas negara karena beberapa hal, mulai dari keterbatasan perjalanan, kesenjangan pendanaan, hingga minimnya wadah kegiatan bersama.

Ia menyampaikan program itu resmi dimulai dengan lokakarya virtual pada September 2025 yang menghadirkan lebih dari 250 peserta dari ketiga negara, termasuk seniman tradisional, manajer seni, mahasiswa, praktisi warisan budaya, dan perwakilan pemerintah.

Sesi yang penuh ide kreatif dan diskusi kritis ini menegaskan antusiasme para pelaku seni untuk berkolaborasi secara regional. Para peserta menilai inisiatif ini mampu menyatukan perbedaan, memicu kreativitas, dan menguatkan posisi Asia Tenggara di panggung dunia.

Baca juga: Diusulkan Ke Memory of the World UNESCO, Ini Isi Prasasti Yupa

Ke depan, program ini tidak hanya akan mengasah keterampilan profesional, tetapi juga mendorong seniman untuk menafsirkan kembali tradisi dalam bentuk kontemporer, sehingga warisan budaya dan seni akan tetap relevan bagi generasi muda.

Dalam dua tahun mendatang, inisiatif ini akan menyelenggarakan serangkaian lokakarya peningkatan kapasitas, pertukaran budaya, dan karya kolaboratif. Puncaknya akan berupa sebuah festival di Yogyakarta yang menampilkan karya-karya pertunjukan hasil kolaborasi, merayakan warisan budaya bersama Asia Tenggara melalui seni pertunjukan.

Senior Director (Programmes) Temasek Foundation James Chan menilai melalui kolaborasi seni lintas batas, kemitraan UNESCO dan Temasek Foundation ini menumbuhkan apresiasi antarbudaya, membangun jembatan antar-komunitas, dan mengembangkan ketangguhan kawasan terkait.

Musisi asal Indonesia, Bagus Mazasupa yang akan berpartisipasi lewat bidang seni musik, berharap program ini dapat memperdalam pemahaman masyarakat terhadap musik.

"Musik itu bersifat universal, melampaui gaya dan asal-usulnya, dan dimiliki oleh seluruh umat manusia. Dengan merangkul warisan bersama melalui musik, kita dapat menumbuhkan pemahaman dan apresiasi lintas budaya," ujar Bagus.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar