Kemenbud Gagas Santri Film Festival Untuk Angkat Budaya Pesantren

JAKARTA - Kementerian Kebudayaan menggagas penyelenggaraan festival film bertema budaya islami, yaitu Santri Film Festival. Program ini digagas untuk memperkenalkan sekaligus memajukan kebudayaan santri atau kehidupan pesantren, sekaligus menjaring talenta-talenta kreatif baru dari dunia pesantren.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon Fadli mengatakan, festival ini menjadi bagian dari upaya pemajuan budaya Islam Indonesia. Menurutnya, program ini tengah digodok dan akan direalisasikan dalam waktu dekat.

"Kita sedang menggagas dan merumuskan Santri Film Festival, karena di mana-mana sekarang banyak film festival," kata Fadli di Jakarta, Senin, dilansir dari Antara.

Fadli menyebutkan, film merupakan salah satu wahana yang penting dalam pemajuan budaya. Media ini merangkum bidang-bidang seni, mulai dari seni bermain peran, seni tari, musik, sastra, bahasa, bahkan fesyen dan kuliner.

Khusus terkait tema festival yang spesifik, Fadli menilai ada relevansinya dengan dunia pesanteren masa kini. Menurut dia, saat ini banyak santri dari berbagai pondok pesantren yang tengah menggarap berbagai proyek film.

Menurut Fadli, kehadiran pemerintah di bidang ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi para santri untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya dalam memajukan budaya di Indonesia, salah satunya melalui film. Dia optimis, film bisa menjadi media promosi sekaligus penguatan budaya yang potensial, terlebih di tengah semakin tumbuhnya apresiasi terhadap film-film nasional.

"Ini sedang kita rumuskan, sudah beberapa bulan ini sedang kita rumuskan, dan kita akan luncurkan pada waktunya, polanya seperti apa, dan kerja samanya bagaimana. Apalagi, kan sudah ada Hari Santri Nasional, jadi kita akan ada Santri Film Festival itu," ungkapnya.

Baca juga: Pameran "Nyala", Membaca Ulang Diponegoro Lewat Seni Kontemporer

Menurut Fadli, festival film santri memiliki potensi besar, dimana saat ini terdapat lebih dari 40.000 pondok pesantren di Indonesia yang memiliki keunggulan, termasuk dalam membuat film. Ia menilai pemajuan budaya bukan hanya tugas dari satu atau dua pihak, melainkan juga entitas santri dan pesantren.

"Mudah-mudahan ini nanti lahir karya-karya menarik, karena pasti banyak cerita dari santri, atau dari cerita-cerita yang lainnya," tutur Fadli Zon.