c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

20 September 2025

12:26 WIB

5 Kebiasaan Sederhana Membuat Panjang Umur Dan Bahagia

Konsep Blue Zones menggambarkan wilayah di dunia yang penduduknya memiliki harapan hidup lebih panjang dan sehat. Doa dan meditasi membuat perasaan tenang dan terbukti mampu memperlambat penuaan.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">5 Kebiasaan Sederhana Membuat Panjang Umur Dan Bahagia</p>
<p id="isPasted">5 Kebiasaan Sederhana Membuat Panjang Umur Dan Bahagia</p>

Ilustrasi pria dan wanita lanjut usia aktif berolahraga. Shutterstock/fotogenicstudio.

JAKARTA - Kehidupan manusia umumnya berlangsung hingga usia 70–80 tahun. Bahkan, menurut berbagai penelitian, angka harapan hidup rata-rata di dunia memang berada di kisaran tersebut. Namun, yang menarik, di beberapa belahan dunia ada komunitas yang warganya mampu hidup sehat, bugar, dan tetap aktif hingga usia 90 tahun bahkan lebih.

Rahasia panjang umur itu ternyata bukan berasal dari suplemen mahal atau teknologi kesehatan canggih, melainkan dari kebiasaan sederhana yang secara alami sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Melansir laman Verywell Mind, fenomena  ini banyak dipelajari lewat konsep "Blue Zones", yaitu wilayah di dunia di mana penduduknya memiliki harapan hidup lebih panjang, tetap sehat, dan jarang mengalami penyakit kronis. Istilah 'Blue Zone' pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Michel Poulain pada tahun 2000, saat ia meneliti konsentrasi penduduk berusia 100 tahun lebih di Sardinia, Italia.

Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh penulis sekaligus penjelajah, Dan Buettner yang menemukan ada lima wilayah utama di dunia dengan karakter serupa. Wilayah itu adalah Okinawa di Jepang, Sardinia di Italia, Ikaria di Yunani, Nicoya di Kosta Rika, serta Loma Linda di California.

Meski sempat muncul perdebatan mengenai keakuratan data dan metode penelitian yang digunakan, konsep Blue Zones tetap memberi pelajaran berharga tentang gaya hidup yang mampu mendukung umur panjang dan kualitas hidup yang lebih baik. Menariknya, rahasia mereka tidak terletak pada hal-hal rumit, melainkan kebiasaan kecil yang dijalani secara konsisten dari hari ke hari.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kehidupan masyarakat di Blue Zones yang sederhana namun terbukti berpengaruh besar terhadap kesehatan dan umur panjang.

Mengelola Stres Lewat Ritual

Kunci pertama agar panjang umur yang bisa diterapkan dengan konsep Blue Zones adalah cara mereka mengelola stres lewat ritual sederhana. Warganya terbiasa menenangkan pikiran dengan doa, meditasi, hingga tradisi menghormati leluhur.

Bagi masyarakat Okinawa, misalnya, doa dan rasa syukur bukan sekadar kebiasaan, melainkan bagian penting dari rutinitas sehari-hari. Psikolog klinis Dr. Cynthia Edwards-Hawver menjelaskan, doa dan meditasi mampu menurunkan hormon stres, menenangkan sistem saraf, sekaligus membuat kita merasa lebih terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini terbukti membantu memperlambat proses penuaan sel serta menjaga kesehatan otak agar tetap optimal.

Punya Tujuan Hidup (Ikigai)

Kebiasaan lain yang juga menjadi kunci panjang umur Blue Zones adalah memiliki tujuan hidup yang jelas. Penduduk Okinawa hidup dengan konsep ikigai yang berarti ‘alasan untuk hidup.’

Sementara itu, masyarakat Nicoya di Kosta Rika mengenal istilah Plan de Vida yang artinya ‘tujuan jiwa.’ Meski berbeda istilah, keduanya sama-sama menekankan pentingnya arah hidup yang membuat seseorang bersemangat untuk bangun setiap pagi.

Menurut terapis Alyssa Petersel, memiliki tujuan hidup memberi rasa bermakna, meningkatkan harga diri, sekaligus menjaga motivasi. Sederhananya, ikigai tidak harus berupa hal besar, Anda bisa merawat keluarga, berbagi ilmu, berkarya, atau menekuni hobi yang membuat hidup terasa lebih hidup.

Baca juga: Menjaga Hubungan Baik Bisa Bikin Umur Panjang

Menjaga Koneksi Sosial

Hidup panjang juga tidak bisa dilepaskan dari hubungan sosial yang erat. Di Sardinia, keluarga besar dan komunitas yang saling akrab menjadi fondasi kehidupan sehat.

Sementara di Okinawa, ada tradisi Moai merupakan kelompok pertemanan seumur hidup yang saling mendukung dalam suka maupun duka. Psikolog Dr. Kimberly Horn menjelaskan, hubungan sosial yang sehat mampu membantu tubuh mengelola stres, menurunkan risiko berbagai penyakit, sekaligus membuat seseorang lebih tangguh menghadapi tantangan hidup.

Di Indonesia, kebiasaan sederhana seperti arisan, kumpul keluarga, atau sekadar nongkrong bersama teman sebenarnya bisa menjadi bentuk Moai versi lokal. Lewat momen kebersamaan itu, Anda akan merasa terhubung dan menjaga kebahagiaan yang berdampak baik bagi kesehatan.

Pola Makan Berbasis Tumbuhan

Selain hubungan sosial yang hangat, pola makan juga menjadi kunci penting dalam rahasia panjang umur masyarakat di Blue Zones. Pola makan mereka umumnya mirip dengan diet Mediterania seperti kaya akan sayuran, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, serta ikan, dengan tambahan lemak sehat seperti minyak zaitun.

Menariknya, orang Okinawa punya prinsip makan yang disebut Hara Hachi Bu yakni makan hanya sampai 80% kenyang. Cara ini membantu mereka menghindari makan berlebihan dan menjaga tubuh tetap sehat dalam jangka panjang.

Ahli gizi Shelley Balls menjelaskan, pola makan yang kaya serat, omega-3, dan probiotik sangat baik untuk tubuh dan berpengaruh pada kesehatan mental, membantu menjaga suasana hati tetap stabil, dan meningkatkan fungsi kognitif.

Sebaliknya, terlalu banyak gula dan makanan olahan justru bisa memperburuk mood, memicu rasa lelah, bahkan meningkatkan risiko penyakit kronis. Pola ini bisa ditiru dengan memperbanyak porsi sayuran dalam menu harian, mengurangi makanan olahan, serta belajar makan lebih pelan agar tubuh punya waktu memberi sinyal kenyang.

Baca juga: Mengintip Rahasia Umur Panjang dari China

Bergerak Alami Setiap Hari

Hal terakhir yang bisa dipelajari dari masyarakat Blue Zones adalah cara mereka bergerak. Menariknya, mereka tidak bergantung pada olahraga berat atau rutinitas gym yang terjadwal. 

Aktivitas fisik justru hadir secara alami dalam keseharian mulai dari berjalan kaki, berkebun, memasak, hingga bersepeda. Yuko Adachi, seorang seniman asal Jepang yang kini tinggal di salah satu Blue Zones di Kosta Rika, menceritakan rutinitas paginya.

Mereka terbiasa menyapa matahari, merawat kebun, lalu menyiapkan sarapan dari buah dan sayuran segar yang dipetik langsung. Aktivitas sederhana seperti itu ternyata cukup untuk menjaga tubuh tetap kuat, suasana hati seimbang, dan pikiran lebih jernih.

Psikolog Dr. Kimberly Horn menambahkan, gerakan ringan yang dilakukan secara konsisten mampu mengurangi peradangan, menjaga kesehatan jantung, serta melatih bagian otak yang berperan penting dalam daya ingat dan pembelajaran.

Pola ini bisa ditiru lewat hal-hal kecil yang sering kita abaikan. Misalnya, lebih sering berjalan kaki, memilih naik tangga ketimbang lift, atau melibatkan diri dalam pekerjaan rumah tangga yang membuat tubuh tetap aktif.

Gerakan sederhana ini, bila dilakukan terus-menerus, mampu memberi manfaat besar bagi kesehatan dalam jangka panjang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar