c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

28 Mei 2025

19:35 WIB

Jadi Katalis Pertumbuhan Industri Film, JAFF Market Lanjut Edisi Ke-2

JAFF Market edisi perdana di 2024 sukses menghadirkan 6.700 peserta dari 19 negara, dengan 151 stan dan menghasilkan 63 kesepakatan bisnis senilai Rp36 miliar.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p dir="ltr" id="isPasted">Jadi Katalis Pertumbuhan Industri Film, JAFF Market Lanjut Edisi Ke-2</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Jadi Katalis Pertumbuhan Industri Film, JAFF Market Lanjut Edisi Ke-2</p>

Sesi konferensi pers JAFF Market 2025 di bilangan Senayan, Jakarta, Rabu (28/5). Dok: Validnews/ Andesta.

JAKARTA - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) resmi mengumumkan gelaran edisi kedua JAFF Market. Setelah edisi perdana tahun lalu sukses menjadi katalis pergerakan industri film nasional, edisi kedua kali digelar untuk mempertahankan momentum itu, sekaligus mengerek potensi industri ini lebih jauh lagi.

JAFF Market edisi kedua yang mendapat dukungan penuh dari Amar Bank, akan berlangsung di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta pada 29 November – 1 Desember 2025. Penyelenggaraan tahun ini bersamaan dengan momentum 20 tahun JAFF hadir meramaikan ekosistem industri perfilman nasional, sejak pertama digerakkan oleh sineas kawakan Garin Nugroho pada 2006 silam.

Festival Director JAFF, Ifa Isfansyah mengatakan, JAFF Market hadir di tengah situasi perfilman nasional yang tumbuh secara progresif. Kehadiran JAFF Market edisi perdana telah terbukti mampu menjadi ruang strategis untuk mengerek pertumbuhan industri itu semakin jauh lagi.

Tercatat, beberapa kerja sama strategis hingga pencapaian penting film Indonesia, bermula dari ruang pertemuan JAFF Market tahun lalu. Misalnya rumah produksi Imajinari yang meneken kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Barunson E&A untuk proyek remake beberapa IP.

Selain itu, realisasi film Pangku yang merupakan karya penyutradaraan pertama aktor Reza Rahadian, itu pun bermula dari JAFF Market. Film ini diketahui turut berpartisipasi di Festival Film Cannes tahun ini di Perancis.

Ifa mengatakan, pencapaian-pencapaian itu merupakan salah satu tujuan dari hadirnya JAFF maupun JAFF Market. Maka ia berharap, gelaran JAFF dan JAFF Market tahun ini akan menangkap peluang-peluang penting untuk pemajuan sinema Indonesia ke depannya.

"Mudah mudahan tahun ini adalah tahun yang sangat penting untuk sinema Indonesia, bagi JAFF, juga menjadi tahun yang penting bagi JAFF Market," ungkap Ifa di Jakarta, Rabu (28/5).

Mengilas balik, JAFF Market 2024  sukses menghadirkan 6.700 peserta dari 19 negara, dengan 151 booth, dan menghasilkan 63 kesepakatan bisnis senilai Rp 36 miliar. Itu merupakan pencapaian yang besar dampaknya bagi perfilman Indonesia secara keseluruhan.

Tahun ini JAFF Market kembali sebagai platform yang akan mempertemukan kreator, produser, investor, dan mitra strategis dalam satu ruang kolaborasi terbuka dan berdampak. Penyelenggaraan ini pun mendapat dukungan yang besar dari pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan RI.

Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha yang turut hadir dalam peluncuran JAFF Market 2025 di bilangan Senayan, Jakarta pada Rabu, mengatakan kalau pelaksanaan JAFF Market edisi kedua ini langkah strategis memperkuat infrastruktur ekosistem film nasional.

“Pemerintah melihat JAFF Market sebagai mitra penting dalam upaya mendorong pertumbuhan industri film yang berkelanjutan. Platform ini bukan hanya mempertemukan pelaku industri, tetapi juga membangun fondasi kolaborasi lintas sektor yang sangat dibutuhkan untuk menjadikan film Indonesia sebagai kekuatan budaya, sekaligus sumber ekonomi di kawasannya,” ujar Giring.

Melanjutkan program-program edisi perdananya, JAFF Market tahun ini akan diisi dengan JAFF Future Project yang berorientasi pada program inkubasi proyek dan pendampingan kreatif. Kemudian Content Market sebagai ruang presentasi IP untuk penjajakan bisnis, Talent Day untuk mendorong kemunculan talenta perfilman baru, hingga Film & Market Conference sebagai forum diskusi industri serta dialog kebijakan untuk mendukung perfilman.

Selain itu, akan ada pula Market Screening yang menjadi ruang pemutaran privat bagi distributor dan audiens, dan Film Lab yang berisi workshop khusus dan pengembangan proyek film.

Baca juga: JAFF Market, Wadah Akselerator Industri Perfilman Indonesia

Director JAFF Market, Linda Gozali mengatakan, kehadiran market film ini diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan film nasional ke depannya. Pihaknya optimis, penyelenggaraan edisi kedua tahun ini akan semakin baik, juga semakin berdampak.

Linda mengatakan, antusiasme pelaku industri baik di dalam maupun luar negeri terhadap JAFF Market sangatlah tinggi. Dia melaporkan, saat ini saja, sudah lebih dari 50% kapasitas booth JAFF Market terisi, menunjukkan besarnya minat pelaku industri mulai dari studio hingga investor dalam mengeksplorasi potensi sinema Indonesia.

"Kami membangun JAFF Market sebagai katalis untuk pertumbuhan ekosistem film nasional – mulai dari ide, talenta, sampai struktur distribusi dan bisnis. Fokus kami tetap menjembatani konten Indonesia dengan peluang nyata, baik lokal maupun internasional," ujar Linda.

"Untuk JAFF Market 2025, kami akan berupaya jauh lebih baik. Kami akan merangkai supaya program-program di JAFF Market 2025 akan menjadi sebuah kebersamaan yang luar biasa," tambahnya.

JAFF Market edisi kedua akan dibuka berbarengan dengan pembukaan JAFF edisi ke-20 pada 29 November nanti. Ini berbeda dengan edisi perdananya, di mana JAFF Market baru dimulai pada hari keempat festival. Adapun JAFF tahun ini akan berlangsung pada 29 November hingga 6 Desember 2025.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar