30 Mei 2025
12:25 WIB
ITS Mendorong Teknologi Hijau Jadi Solusi Daerah Minim Infrastruktur
Pemasangan instalasi panel surya 500 Watt peak di atap SMPN 1 Atap Buduran lewat program Re-Spark diharapkan bisa meningkatkan kemandirian energi.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Andesta Herli Wijaya
Instalasi panel surya di SMPN 1 Atap Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur oleh tim SRE ITS. Dok: ITS.
JAKARTA - Kondisi infrastruktur yang belum merata di Indonesia mempertebal kesenjangan antara pusat dan daerah, perkotaan atau perdesaan. Ada banyak desa belum teraliri listrik secara memadai, sehingga masyarakat harus bersiasat dengan berbagai cara, misalnya melalui inovasi energi alternatif.
Namun penerapan energi alternatif semisal energi surya masih mengalami banyak tantangan. Salah satunya terkait minimnya fasilitas, serta perawatan atau operasional yang kadang tak sepenuhnya mampu ditangani oleh komunitas lokal.
Dalam konteks itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember mencoba merespon lewat program Renewable Energy Spreading Power and Knowledge (Re-Spark). Program ini realisasi dari empat poin Sustainable Development Goals (SDGs) yang mereka usung, yakni Pendidikan Berkualitas, Energi Bersih dan Terjangkau, Kota dan Komunitas Berkelanjutan, serta Penanganan Perubahan Iklim.
"Mengusung tema 'Share Power, Spread Hope', program ini mencakup kegiatan edukasi serta fasilitasi teknologi terbarukan bagi masyarakat. Program ini digelar pekan lalu di SMPN 1 Atap Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. ITS mencoba menghadirkan solusi praktis dengan edukasi dan fasilitasi di institusi pendidikan, untuk mendorong tren adaptasi teknologi hijau secara luas.
Re-Spark ini akan memfasilitasi sekolah dengan terobosan energi terbarukan melalui pemasangan instalasi panel surya 500 Watt peak di atap SMPN 1 Atap Buduran. Teknologi baru ini diharapkan berguna untuk meningkatkan kemandirian energi di sekolah tersebut.
Harapan tersebut muncul, karena lokasi SMPN 1 Atap Buduran ini relatif sulit untuk dijangkau dari pusat kota Sidoarjo. Sehingga sarana dan prasarana mereka, cukup tertinggal dibandingkan sekolah-sekolah di pusat kota.
Anggota tim SRE ITS Akbar Panji Nugraha mengatakan program Re-Spark disambut baik oleh pihak sekolah maupun para pelajar yang notabennya adalah generasi baru. Program ini menurutnya menjadi angin segar bagi mereka yang masih mengalami keterbatasan dalam mengakses sumber energi.
"Meskipun fasilitas yang dimiliki minim, akan tetapi siswa-siswinya memiliki minat belajar yang tinggi," kata Panji, mahasiswa Departemen Teknik Mesin Industri, dilansir dari laman resmi ITS, Jumat (30/5).
Dalam pemasangan panel surya itu sendiri, tim SRE ITS bekerja sama dengan PT Teknologila Ciptakan Masa Depan sebagai penyedia seluruh komponen dan pengawas. Mereka juga telah mempertimbangkan pula mengenai pemeliharan panel surya ini kedepannya yang mungkin akan berpotensi menyulitkan bagi pihak sekolah.
Karenanya, tim SRE ITS memilih melakukan pemasangan panel surya menggunakan sistem On-Grid. Di mana panel surya yang terpasang tidak memiliki penyimpanan baterai, sehingga perawatannya lebih sedikit dan mudah.
Baca juga: Mahasiswa ITB Rancang Drone Tenaga Surya Untuk Konservasi Satwa Liar
Selain itu, pemantauan sistem panel surya juga dapat dilakukan jarak jauh melalui aplikasi di gawai. Serta pembersihan panel surya pun bisa cukup dengan mengandalkan air hujan saja.
"Kita tetap berkabar dengan pihak sekolah sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya perawatan panel surya," kata Manager Technical Department Project Implementation SRE ITS I Ketut Rama Adi Widhiarta.
Melihat kurangnya sarana prasarana yang memadai pada SMPN 1 Atap Buduran, tim SRE ITS berharap dengan bantuan pemasangan panel surya ini dapat membantu mengurangi tagihan konsumsi listrik. Dengan begitu, alokasi uang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Mulai dari membeli papan tulis, proyektor, bangku, dan akses internet.
Setelah SMPN 1 Atap Buduran, program SRE ITS dicanangkan akan bergerak ke sekolah-sekolah lainnya, dengan prioritas pada daerah-daerah pelosok yang membutuhkan.
"Semoga melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menggugah hati pemerintah setempat untuk lebih peduli," tutup Rama.