22 Mei 2025
11:17 WIB
Mahasiswa ITB Rancang Drone Tenaga Surya Untuk Konservasi Satwa Liar
Dengan teknologi ramah lingkungan serta desain yang dibuat khusus untuk kegiatan konservasi satwa liar, LAIKA diyakini bisa gantikan peran helikopter konvensional yang dianggap kurang efisien.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Andesta Herli Wijaya
Desain 3D LAIKA. Sumber foto: itb.ac.id.
JAKARTA - Mahasiswa Teknik Mesin 2022 Institut Teknologi Bandung (ITB), Gravin Hotasi Zakharia, berhasil mendesain sebuah drone ramah lingkungan yang dinamakan LAIKA. Produk inovasi ini dirancang untuk menawarkan solusi cerdas dan berkelanjutan untuk pengawasan daerah konservasi satwa liar di Indonesia, dengan sumber energinya yang berasal dari matahari atau surya.
Dengan sumber tenaga yang ramah lingkungan, dan desainnya yang dibuat khusus untuk kegiatan upaya konservasi satwa liar, kehadiran LAIKA diyakini Gravin bisa menggantikan peran helikopter konvensional yang selama ini dianggap kurang efisien dan tidak ramah lingkungan.
Gravin mengatakan bahwa motivasinya merancang LAIKA, datang dari keprihatinan terhadap tingginya emisi transportasi konvensional dan pentingnya upaya untuk menjaga kekayaan hayati Indonesia. Menurutnya, sebuah solusi harus benar-benar menyelesaikan masalah, bukan justru menghadirkan masalah baru.
"Teknologi harus jadi solusi, bukan sumber masalah baru," kata Gravin.
Dalam hal desain, Gravin menggabungkan setidaknya empat elemen teknologi mutakhir pada LAIKA. Mulai dari pada bagian sayapnya yang dirancang menggunakan joined wing, agar bisa meningkatkan efisiensi aerodinamika dan menaikkan permukaan efektif untuk pemasangan panel surya.
Integrasi sel surya atau PV cells juga menjadi teknologi mutakhir lainnya yang disematkan. Dengan adanya PV cells, LAIKA bisa mendapatkan tambahan energi, guna memperpanjang waktu terbangnya, tanpa perlu bensin atau bahan bakar fosil.
Selanjutnya juga ada teknologi Tricopter VTOL (Vertical Take-Off and Landing) yang memungkinkan LAIKA bermanuver di medan sulit tanpa landasan panjang. Serta terakhir, karena dirancangnya untuk difungsikan dalam upaya konservasi satwa liar di Indonesia, LAIKA juga dibekali kamera resolusi tinggi untuk kebutuhan pemantauan dan dokumentasi satwa secara real-time.
Baca juga: ITB Bagi Tips Lulus UTBK
Dengan apa yang ditawarkan, LAIKA karya Gravin Hotasi Zakharia, mahasiswa berhasil mendapatkan pengakuan, sebagai Juara 1 dalam ajang SolidWorks Design Competition “Mechanical Engineering Battle (ME-B) 2025” yang diselenggarakan oleh Universitas Pertamina baru-baru ini.
Ajang SolidWorks Design Competition “Mechanical Engineering Battle (ME-B) 2025” diikuti para peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi tingkat nasional ini berfokus pada inovasi desain teknik dengan tema besar "Sustainable Mobility".
Kompetisi ini terdiri atas beberapa tahap seleksi ketat, mulai dari pengumpulan sketsa awal hingga simulasi animasi dan presentasi final. Dan Gravin dengan karyal “LAIKA: Solar Powered Joined Wing UAV with Tricopter VTOL Capability for Wildlife Conservation” berhasil meraih peringkat tertinggi berkat detail teknis, kemampuan presentasi, dan dampak potensial dari inovasinya terhadap konservasi lingkungan.