c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

02 Juli 2025

19:16 WIB

Intip Kandungan Kafein Dalam Matcha, Si Hijau Yang Sedang Naik Daun

Konsumsi kafein dalam jumlah sedang bahkan dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, seperti menurunkan risiko stroke, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Intip Kandungan Kafein Dalam Matcha, Si Hijau Yang Sedang Naik Daun</p>
<p id="isPasted">Intip Kandungan Kafein Dalam Matcha, Si Hijau Yang Sedang Naik Daun</p>

Ilustrasi matcha latte. Freepik.

JAKARTA - Belakangan ini, matcha tengah naik daun di Indonesia. Tak hanya diseduh menjadi teh, bubuk teh hijau ini juga menjelma jadi bahan populer untuk beragam makanan dan minuman kekinian mulai dari latte, es krim, cake, hingga croissant.

Matcha sendiri merupakan bubuk teh hijau yang berasal dari tanaman Camellia sinensis, sama seperti teh hijau biasa. Namun yang membedakan, matcha dibuat dari daun teh pilihan yang ditanam di tempat teduh sebelum dipanen, lalu digiling halus hingga menjadi bubuk berwarna hijau terang.

Proses ini menjadikan matcha lebih kaya antioksidan dan kafein dibandingkan teh hijau biasa. Matcha banyak diproduksi di Jepang dan dikenal sebagai bagian dari tradisi minum teh yang sarat nilai budaya dan kesehatan.

Matcha memiliki rasa yang khas, aromanya lembut, serta tampilannya fotogenik membuat matcha digemari lintas generasi, khususnya anak muda. Namun, di balik popularitasnya, penting untuk mengetahui kandungan kafein di dalamnya, terutama jika Anda rutin mengonsumsinya.

Melansir laman Healthline, kandungan kafein dalam matcha bisa bervariasi, tergantung jenis daun teh, takaran bubuk yang digunakan, dan lamanya penyeduhan. Namun secara umum, matcha mengandung sekitar 19–44 mg kafein per gram.

Satu porsi matcha biasanya menggunakan 2–4 gram bubuk atau setara setengah hingga 1 sendok teh. Artinya, kandungan kafeinnya bisa berkisar antara 38–176 mg per sajian.

Sebagai perbandingan, secangkir kopi 240 ml mengandung sekitar 100 mg kafein, tergantung jenis dan takaran seduhannya. Artinya, secangkir matcha bisa mengandung kafein yang lebih rendah, setara, bahkan lebih tinggi dari kopi, tergantung takaran bubuk yang digunakan.

Dibandingkan teh hijau biasa, matcha memiliki kadar kafein lebih tinggi. Secangkir teh hijau umumnya mengandung sekitar 30 mg kafein, sedangkan secangkir matcha bisa mengandung antara 38 hingga 176 mg kafein per sajian.

Perbedaan ini terjadi karena saat mengonsumsi matcha, Anda mengonsumsi seluruh bubuk daun teh, bukan hanya air seduhan seperti pada teh hijau biasa. Dengan kata lain, tubuh menyerap lebih banyak zat aktif dari matcha, termasuk kafein dan antioksidan.

Kafein sendiri merupakan senyawa alami yang ditemukan dalam teh, kopi, dan cokelat. Di dalam tubuh, kafein berperan sebagai stimulan yang memengaruhi sistem saraf pusat.

Efeknya membuat tubuh terasa lebih berenergi, meningkatkan fokus, dan membantu mengusir kantuk. Tak heran, banyak orang mengandalkan kafein untuk memulai hari atau melawan rasa lelah.

Baca juga: Lagi Tren Matcha, Akankah Geser Popularitas Kopi?

Konsumsi kafein dalam jumlah sedang bahkan dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, seperti menurunkan risiko stroke, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Namun, mengonsumsi terlalu banyak kafein juga dapat menimbulkan efek samping, seperti jantung berdebar, susah tidur, hingga gangguan pencernaan.

Sebagian besar ahli menyarankan konsumsi kafein maksimal 400 mg per hari untuk orang dewasa. Meski begitu, toleransi terhadap kafein bisa berbeda-beda tergantung kondisi tubuh masing-masing.

Untuk itu, matcha sebaiknya dikonsumsi dalam takaran yang wajar dan disesuaikan dengan kebutuhan serta toleransi tubuh terhadap kafein. Bagi sebagian orang, satu cangkir matcha per hari atau sekitar 2–4 gram bubuk matcha sudah cukup untuk memberikan manfaat seperti meningkatkan fokus dan energi, tanpa menimbulkan efek samping.

Jika Anda sensitif terhadap kafein, disarankan untuk mengonsumsinya pada pagi atau siang hari dan menghindarinya menjelang waktu tidur. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan sumber kafein lain dalam pola makan Anda.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar