c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

02 Juli 2025

11:20 WIB

Lagi Tren Matcha, Akankah Geser Popularitas Kopi?

Belakangan matcha diganderungi banyak anak muda, jadi menu menu favorit. Akankah tren matcha ini menggeser popularitas kopi? 

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p>Lagi Tren <em>Matcha</em>, Akankah Geser Popularitas Kopi?</p>
<p>Lagi Tren <em>Matcha</em>, Akankah Geser Popularitas Kopi?</p>

Ilustrasi matcha latte. Freepik

JAKARTA - Di tengah meningkatnya tren matcha yang merajai lini media sosial dan menjadi menu minuman kekinian, muncul pertanyaan: apakah popularitas teh hijau khas Jepang ini bakal menggeser dominasi kopi di kalangan konsumen Indonesia?

Menanggapi hal itu, Associate Marketing Manager Nespresso Indonesia, Yuli Triastuti menyebut bahwa tren matcha bukanlah ancaman bagi dunia kopi, melainkan peluang kolaboratif yang menarik. 

Justru yang dia lihat, konsumen saat ini semakin eksploratif dan terbuka terhadap berbagai jenis minuman, termasuk memadukan kedua minuman tersebut.

"Sebenarnya justru kita melihat tren matcha ini sebagai sesuatu yang bisa menyatu dengan kopi, bukan menggantikannya," jelas Yuli, Selasa (1/7).

Yuli menyebutkan, di media sosial sudah banyak kreasi minuman matcha dan kopi, misalnya matcha affogato yaitu es krim rasa matcha yang disiram dengan espresso

Menurutnya, hal ini memperlihatkan bahwa matcha dan kopi bisa berdampingan dan menciptakan sensasi rasa baru yang unik. Bahkan, kata dia, KOL (key opinion leaders) dan para content creator pun kerap menggabungkan kedua bahan ini dalam konten mereka.

"Yang suka kopi pasti tetap butuh kopi. Sementara matcha itu lebih ke arah teh. Jadi keduanya punya pasar masing-masing dan tidak saling tumpang tindih. Demand kopi masih sangat kuat,” tambahnya.

Di samping itu, Nespresso melihat tren konsumsi kopi di Indonesia tetap stabil. Dengan adanya tren matcha, pihaknya melihat sebagai peluang untuk memperluas kreativitas dan eksplorasi rasa, bukan sebagai kompetisi.

Yuli menegaskan bahwa pasar kopi tetap memiliki tempat yang sangat kuat, terutama bagi mereka yang memang menjadikan kopi sebagai bagian dari rutinitas harian atau lifestyle. Sementara itu, matcha lebih banyak dinikmati sebagai varian selingan yang memberi kesan menyegarkan dan sehat.

“Jadi maksud aku dengan adanya matcha ini bukan jadi menggeserkan tren kopi, Tren kopi masih tetep di situ. Demand-nya masih ada. Tapi justru malah bisa saling support sih menurut aku gitu,” imbuhnya.

Meski begitu saat ini Nespresso belum melakukan kolaborasi resmi dengan brand atau produk matcha mana pun, Yuli tidak menutup kemungkinan ke arah sana di masa mendatang.

"Untuk saat ini belum ada kolaborasi dengan brand matcha, tapi ke depannya siapa tahu, tergantung bagaimana perkembangan tren ini berjalan,” ungkapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar