c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

KULTURA

11 September 2025

18:29 WIB

Ini Dampak Kesehatan Mental Korban Grooming dan Cara Menanganinya

Grooming merupakan serangkaian perilaku manipulatif untuk mendapatkan persetujuan atas pelecehan. Seseorang biasanya tak menyadari posisinya sebagai korban, sampai merasa tertekan dan trauma.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Ini Dampak Kesehatan Mental Korban <em>Grooming</em> dan Cara Menanganinya</p>
<p id="isPasted">Ini Dampak Kesehatan Mental Korban <em>Grooming</em> dan Cara Menanganinya</p>

Seorang remaja perempuan menunjukkan gestur penolakan sebagai ilustrasi korban grooming. Sumber foto: Freepik.

JAKARTA - Belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial mengenai salah satu anggota band yang diduga melakukan praktik grooming pada anak di bawah umur. Tapi, apa itu grooming?

Dikutip dari Health, grooming sendiri merupakan serangkaian perilaku manipulatif yang dilakukan oleh pelaku untuk mendapatkan akses pada korban supaya menyetujui pelecehan. Semisal, pelaku memberikan perhatian lebih atau kado pada korban sampai mendapatkan kepercayaan korban.

Saat pelaku melakukan pelecehan, korban pun tidak akan sadar. Apalagi korban grooming sering kali adalah anak-anak yang masih belum matang, meskipun orang dewasa juga bisa menjadi korbannya.

Masih sering dianggap sepele, grooming memiliki dampak psikologis yang cukup besar loh bagi korban. Dilansir dari laman MedShun, korban grooming biasanya akan lebih sulit percaya pada orang lain dan membentuk relasi yang sehat, kepercayaan diri yang rendah, sampai merasa bersalah dan malu.

Dalam jangka panjang, korban grooming bahkan dapat mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), depresi dan gangguan kecemasan, hingga disosiasi atau kesulitan menyampaikan emosi. Begitupun dengan perasaan terisolasi, keluar dari pergaulan, dan berisiko tinggi menjadi korban grooming lagi karena rentan secara psikologis.

Lantas, apa yang harus dilakukan oleh korban grooming? Untuk pulih dari trauma grooming merupakan proses yang panjang dan kompleks. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater untuk menciptakan lingkungan yang suportif dan aman bagi korban.

Setelah itu, terapkan self-care seperti berolahraga dan menerapkan teknik relaksasi. Itu karena self-care dapat membantu korban grooming untuk mengelola emosi dan meredakan stres mereka. Belajar ciptakan boundaries juga hal yang penting bagi korban grooming untuk membangun perasaan aman dan kontrol.

Baca juga: Mengenali Ragam Pelecehan Seksual Online

Belajar untuk bisa mengatakan 'tidak' dan membangun batasan-batasan sehat dalam relasi.

"Satu hal yang sangat penting adalah mengajarkan anak-anak untuk mendengarkan insting mereka. Jika sesuatu terjadi dalam relasi atau interaksi yang mereka rasa sesuatu janggal atau tidak nyaman, ajarkan dan dorong anak untuk mendengarkan insting mereka," kata psikolog Vanessa Jensen dikutip dari Cleveland Clinic.

Orang tua juga perlu mengawasi anak-anak, seperti apa yang mereka lakukan, apa yang sedang mereka gunakan, dengan siapa mereka berinteraksi, dan kemana mereka pergi. Tujuannya agar praktik grooming bisa dicegah, khususnya pada anak-anak.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar