10 September 2025
19:23 WIB
Mengenali Ragam Pelecehan Seksual Online
Beragam bentuk dan modus pelecehan seksual online, di antaranya dikenal dengan unsolicited sexual messages, sextortion hingga deepfake pornography.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Andesta Herli Wijaya
Foto ilustrasi kekerasan berbasis gender online. Shutterstock.
JAKARTA - Pelecehan seksual merupakan tindakan bernuansa seksual yang disampaikan melalui kontak fisik, maupun non fisik, yang menyasar pada bagian tubuh seksual atau seksualitas seseorang dan menyebabkan rasa tidak nyaman, merendahkan martabat seseorang, hingga menyebabkan masalah kesehatan dan mengancam keselamatan.
Pelecehan seksual juga termasuk ke dalam segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi atau mengarah pada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif, seperti malu, marah, benci, tersinggung, dan sebagainya.
Pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, tidak terkecuali secara online. Ada banyak bentuk pelecehan seksual online, yang bisa muncul secara halus maupun terang-terangan. Apa sajakah? Berikut ragam pelecehan seksual online yang wajib diketahui.
Unsolicited Sexual Messages
Unsolicited sexual messages merupakan pesan bernuansa seksual yang dikirimkan tanpa diminta dan tanpa persetujuan penerima. Pesan ini bisa berupa teks vulgar, ajakan seksual, gambar atau video pornografi yang dikirim secara tiba-tiba, foto alat kelamin atau bagian tubuh seksual lainnya yang dikirim tanpa persetujuan, hingga emoji seksual yang dimaksud menggoda secara seksual tetapi tidak diinginkan.
Sextortion
Sextortion adalah bentuk kejahatan online di mana pelaku memeras korban dengan ancaman akan menyebarkan konten intim, seperti foto, video, atau percakapan seksual, jika korban tidak menuruti permintaan mereka. Biasanya, pelaku akan meminta sesuatu sebagai syarat tidak menyebarkan, semisal uang, foto atau video seksual tambahan, hingga ajakan melakukan aktivitas seksual baik online maupun offline.
Revenge Porn
Revenge porn merupakan tindakan menyebarkan konten intim seseorang tanpa persetujuan. Perilaku ini dilakukan oleh mantan pasangan atau orang yang memiliki akses ke konten tersebut dan sering kali terjadi setelah hubungan berakhir. Berbeda dengan sextortion, revenge porn bertujuan untuk mempermalukan, menghancurkan reputasi, atau melukai perasaan korban.
Cyberflashing
Cyberflashing adalah tindakan mengirimkan gambar atau foto bernuansa seksual, biasanya alat kelamin secara tiba-tiba tanpa diminta pada orang lain melalui perangkat digital. Aksi ini biasanya dikirim melalui pesan pribadi di media sosial, aplikasi chatting, e-mail, AirDrop, dan lainnya, tanpa persetujuan penerima. Bentuknya miripnya ekshibisionisme, tetapi dilakukan di ruang digital.
Baca juga: Semua Pihak Berperan Mengentas Kekerasan Seksual Di Ruang Digital
Sexual Grooming
Sexual grooming merupakan proses manipulasi yang dilakukan oleh pelaku untuk membangun kepercayaan dengan anak atau remaja secara bertahap, dengan tujuan akhirnya mengeksploitasi mereka secara seksual, baik secara online maupun offline. Korban sering tidak sadar sedang dimanipulasi karena awalnya terasa seperti hubungan pertemanan, tetapi dapat berujung pada trauma psikologis, eksploitasi seksual, dan penyebaran konten intim anak.
Deepfake Pornography
Dengan perkembangan teknologi saat ini, bentuk lain dari pelecehan seksual adalah deepfake pornography. Ini merupakan bentuk konten pornografi yang dibuat dengan teknologi deepfake, atau menggunakan kecerdasan buatan untuk menempelkan wajah seseorang ke tubuh orang lain dalam video atau gambar seksual tanpa persetujuan orang tersebut. Perilaku ini bisa merusak nama baik korban apabila konten tersebar luas.
Itulah ragam pelecehan seksual online yang wajib diketahui. Apabila mengalami tindak pelecehan seksual online, dokumentasikan segalanya sebagai bukti bentuk pelecehan seksual yang dialami. Jangan pula tanggapi pelaku.
Minta dukungan dari teman-teman dan keluarga karena dukungan sosial penting untuk memproses pengalaman tidak mengenakkan yang dialami. Laporkan ke pihak berwenang jika dirasa perlu dan berikan dokumentasi untuk memastikan kasus tersebut perlu dianggap serius.