15 Agustus 2025
20:12 WIB
Happy Salma Dorong Apresiasi Sastra Lewat Teater
Pementasan "Bunga Penutup Abad" oleh Titimangsa diharapkan bisa mendekatkan warisan Pramoedya Ananta Toer kepada generasi muda, sekaligus mengerek apresiasi sastra secara luas.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Pendiri Titimangsa sekaligus Produser pementasan teater 'Bunga Penutup Abad', Happy Salma (tengah) dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARA/Adimas Raditya.
JAKARTA - Titimangsa akan kembali mementaskan "Bunga Penutup Abad" yang mengadaptasi dua buku pertama Teatralogi Buru kaya Pramoedya Ananta Toer, yaitu Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. Gelaran pementasan tahun ini bertepatan dengan momentum 100 tahun kelahiran sang sastrawan asal Blora yang terkenal akan perlawananya.
Pendiri Titimangsa sekaligus Produser pementasan teater "Bunga Penutup Abad", Happy Salma mengatakan, pertunjukan kembali karya ini diharapkan bisa mendekatkan warisan Pram kepada generasi muda. Lebih jauh lagi, dia berharap suguhan teater bisa mengerek apresiasi masyarakat terhadap sastra.
"Saya berharap pementasan teater ini menjadi pengingat untuk terus mengapresiasi karya sastra Indonesia dan meningkatkan daya literasi anak bangsa, khususnya generasi muda," ungkap Happy Salma dalam sesi konferensi pers di Jakarta, dilansir dari Antara, Jumat (15/8).
Happy menyampaikan, karya sastra memiliki kekuatan membentuk cara pandang dan empati manusia. Ia menilai, kisah Nyai Ontosoroh, Minke, dan Annelies dalam karya Pram masih relevan dengan kondisi bangsa saat ini.
Kisah yang diceritakan Pram itu, lanjutnya, hendak mengajak masyarakat menghargai dan berempati kepada sesama, serta semakin mencintai Tanah Air. Terlebih terlebih pada bulan peringatan kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Happy menyebut pementasan ini digelar kembali karena kerinduan para penikmat teater dan penggemar karya Pramoedya. Ia juga menekankan pentingnya mengenalkan tokoh sastrawan besar Indonesia kepada generasi muda.
"Pramoedya adalah satu dari sedikit tokoh yang karyanya diterjemahkan ke puluhan bahasa dan bahkan diwajibkan dibaca di universitas luar negeri untuk memahami Asia. Tidak semua negara memiliki kebanggaan seperti ini," katanya.
Lebih lanjut Happy menyebut, seni pertunjukan adalah medium yang lentur untuk menyuarakan kembali pesan kemanusiaan dan semangat kebangsaan dalam karya Pramoedya. Ia berharap "Bunga Penutup Abad" tak hanya menjadi tontonan, tetapi juga pengingat akan pentingnya sastra dalam membangun karakter bangsa.
"Budaya adalah salah satu benteng pertahanan bangsa. Lewat literasi dan seni, kita bisa menjaga jati diri dan merawat semangat kebangsaan," pungkas Happy.
Baca juga: Tissa Biani Merefleksikan Kemerdekaan: Bangga Akan Sinema Indonesia
"Bunga Penutup Abad" menandai produksi ke-88 dari Titimangsa. Setelah dipertunjukan di tahun 2016, 2017 dan 2018, karya teater ini akan kembali digelar pada 29 hingga 31 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
"Bunga Penutup Abad" menampilkan Happy Salma sebagai Nyai Ontosoroh, Reza Rahadian sebagai Minke, Chelsea Islan sebagai Annelies, Andrew Trigg sebagai Jean Marais, dan Sajani Arifin sebagai May Marais. Pertunjukan ini dipersembahkan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation.