11 Juli 2025
18:37 WIB
Geopark Rinjani Jadikan Insiden Juliana Marins Momen Penguatan SOP
Sebagai bagian dari Global Geopark UNESCO, pengelolaan kawasan Rinjani sudah semestinya mengedepankan standar tegas terkait keamanan dan juga aspek keberlanjutan alamnya.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Gambar udara pemandangan Danau Segara Anak di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Shutterstock/Farh an M Ali.
JAKARTA - Insiden jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27 tahun) di Gunung Rinjani membuat mata dunia melihat ke Indonesia. Kejadian nahas tersebut dibicarakan dalam oleh wisatawan global dengan beragam tendensi, mulai dari pemakluman hingga kritik atas standar keamanan dan penyelamatan gunung di Indonesia.
Terkait itu, manajemen Geopark Rinjani berharap insiden jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins (27), menjadi refleksi penting bagi semua pihak untuk memperkuat sinergi dalam pengelolaan destinasi, khususnya pada aspek keamanan dan kesiapsiagaan bencana di jalur pendakian.
General Manager Geopark Rinjani, Qwadru P Wicaksono mengatakan Gunung Rinjani bukan hanya simbol keindahan alam NTB, tetapi juga bagian dari warisan geologis dunia yang diakui UNESCO sebagai Global Geopark. Karena itu, pengelolaan kawasan ini pun dilakukan dengan serangkaian standar terkait keamanan dan juga aspek keberlanjutan alamnya.
"Sebagai pengelola kawasan Geopark Rinjani, kami menegaskan bahwa keselamatan pengunjung adalah prioritas utama. Kami terus berupaya memastikan bahwa sistem informasi, edukasi, dan mitigasi risiko di kawasan ini berjalan secara komprehensif," ujarnya di Mataram, dilansir dari Antara, Jumat (11/7).
Ia mengatakan peristiwa ini menjadi refleksi penting bagi semua pihak untuk memperkuat sinergi dalam pengelolaan destinasi. Lebih khusus lagi yaitu terkait aspek keamanan dan kesiapsiagaan bencana di jalur pendakian.
"Bersama Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), kami tengah mengevaluasi dan menyusun langkah-langkah penguatan SOP keselamatan dan sistem peringatan dini di zona-zona rawan," ucap Qwadru.
"Geopark Rinjani akan terus berkomitmen menjaga harmoni antara alam, budaya dan keselamatan semua," tambahnya lagi.
Baca juga: Khawatir Pariwisata Nasional Tertekan Akibat Kasus Rinjani
Ia menambahkan manajemen Geopark Rinjani menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang menimpa salah seorang pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang terjatuh di sekitar Cemara Nunggal dalam perjalanan menuju puncak Gunung Rinjani.
"Kami mengikuti dengan seksama proses evakuasi yang tengah dilakukan oleh Tim SAR Gabungan, dan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh unsur termasuk TNI-Polri, Basarnas, relawan, serta para porter lokal yang telah mengerahkan kemampuan terbaiknya dalam misi kemanusiaan ini," katanya.