c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

05 Juli 2024

13:34 WIB

Gambar Cadas Prasejarah Indonesia Dirilis Di Google Arts & Culture

Perilisan gambar cadas prasejarah atau lukisan gua ke Google Arts & Culture sebagai upaya digitalisasi arkeologi di Indonesia. Seraya memudahkan akses pengetahuan akan sejarah masa lampau.  

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Gambar Cadas Prasejarah Indonesia Dirilis Di Google Arts &amp; Culture</p>
<p>Gambar Cadas Prasejarah Indonesia Dirilis Di Google Arts &amp; Culture</p>

Salah satu lukisan gua atau gambar cadas berusia 51.200 tahun yang ditemukan di situs di Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan. (ANTARA/HO-BRIN)

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merilis lukisan gua atau gambar cadas prasejarah, peninggalan nenek moyang Indonesia, melalui konten khusus yang ditayangkan di Google Arts & Culture.

Perilisan gambar ini diawali dengan kerja sama riset arkeologi antara Indonesia dan Australia yang dimulai sejak 2020. Proyek tersebut dimulai dengan pengambilan gambar di sejumlah situs, seperti Liang Tebo di Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur dan Leang Karampuang di Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.

"Setelah ada proses capture di situs gambar cadas, pengembangan konten digital pada platform Google Arts & Culture dilakukan bersama oleh tim BRIN dan Google Arts & Culture," kata Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN Herry Jogaswara, Jumat (5/7).

Setidaknya, terdapat 33 narasi tema gambar cadas prasejarah di Indonesia yang ditampilkan pada platform Googlerts & Culture.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pengembangan konten digital gambar cadas prasejarah di Indonesia oleh BRIN dan Google melalui platform Google Arts & Culture, merupakan upaya untuk pengelolaan sumber daya arkeologi yang berkelanjutan melalui proses digitalisasi.

Hal tersebut seraya turut membuka akses bagi semua orang untuk pengetahuan berbagai macam bentuk ekspresi seni tertua di Nusantara dan dunia. "Di sini, saya ingin memberitahu bahwa BRIN tergabung dalam sebuah konsorsium yang kita sebut Pusat Kolaborasi Arkeologi Sulawesi," ujarnya, seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: BRIN Temukan Lukisan Gua Berusia 51.200 Tahun, Tertua Di Indonesia

Terkait dengan hal tersebut, Manajer Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Arianne Santoso mengatakan, pihaknya mendukung proses riset dan digitalisasi melalui platform Google Arts & Culture.

Salah satu bentuk dukungan, kata dia, yakni melalui dukungan digitalisasi warisan budaya Nusantara dengan menggunakan teknologi street view yang juga digunakan untuk Google Maps.

Hal tersebut, ujar dia, memungkinkan seluruh orang dapat mengakses internet untuk melihat lukisan gua atau gambar cadas prasejarah di manapun dan kapanpun, termasuk di antaranya gambar cadas berusia 51.200 tahun yang baru ditemukan di situs Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, yang saat ini tertutup untuk umum.

"Sehingga, memungkinkan untuk siapa saja, di mana saja, kapanpun untuk mengakses gambar-gambar cadas yang luar biasa ini," kata dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar