c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

26 September 2025

14:19 WIB

Film Pangku Boyong 4 Penghargaan Di BIFF 2025

Film Pangku menandai proyek penyutradaraan perdana Reza Rahadian, setelah lebih dua dekade berkarier sebagai aktor. Film ini mendapat apresiasi luas, termasuk 4 penghargaan di BIFF 2025.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Film Pangku Boyong 4 Penghargaan Di BIFF 2025</p>
<p id="isPasted">Film Pangku Boyong 4 Penghargaan Di BIFF 2025</p>

Reza Rahadian menerima penghargaan untuk film Pangku di Busan International Film Festival 2025, Korea Selatan. Dok: Gambar Gerak.

JAKARTA - Film Pangku karya Reza Rahadian sukses besar di Busan International Film Festival (BIFF) di Korea Selatan. Film yang dibintang Claresta Taufan dan Fedi Nuril ini memboyong empat penghargaan sekaligus, lewat partisipasinya di program Vision Asia BIFF 2025.

Empat penghargaan yang diterima Pangku yakni KB Vision Audience Award, FIPRESCI Award, Bishkek International Film Festival-Central Asia Cinema Award, serta Face of the Future Award.

"Dari hati yang paling dalam, saya mengucapkan terima kasih kepada Busan InternationalFilm Festival 2025 dan semua pihak yang terlibat atas rekognisi yang telah diberikan untuk film kami. Film Pangku lahir dari kerja bersama dan karya kolaboratif para pemain dan kru dari sejak praproduksi hingga saat ini," ungkap sutradara Reza Rahadian menerima penghargaan, dilansir dari siaran resmi Jumat (26/9).

Reza menyampaikan, karya debut penyutradaraannya ini dibuat dengan minat dan energi penuh dari segenap kru dan pemerannya. Dia berharap cerita yang dibawa bisa membawa perspektif yang relevan bagi audiens internasional.

"Semoga film ini bisa terus hidup di hati dan memberi inspirasi dari kisah seorang perempuan yang menghidupi hidup dengan sederhana untuk kebahagiaannya, keluarga, dan sekitarnya," tambahnya.

Di BIFF 2025, film Pangku yang sekaligus menggelar penayangan perdana dunia (world premiere) berkompetisi di program Vision Asia. Penghargaan ini diberikan kepada film yang mendapat suara terbanya dari penonton.'

Sementara FIPRESCI Award diberikan kepada film-film Asia yang menunjukkan keunggulan artistik dan talenta inovatif yang luar biasa.

Bishkek International Film Festival-Central Asia Cinema Award merupakan penghargaan yang diberikan oleh Bishkek International Film Festival (BIFF) bekerja sama dengan BIFF serta didukung oleh Departemen Sinematografi di bawah Kementerian Kebudayaan, Informasi, dan Kebijakan Pemuda Republik Kyrgyzstan untuk satu film Asia.

Face of the Future Award, yang didukung oleh perusahaan kreatif dan sosial Thailand, Alternative Universe Co., Ltd., juga diberikan kepada film Asia di program Vision Asia yang mewakili masa depan sinema Asia.

Film Pangku sendiri akan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 November 2025. Film ini diproduksi oleh Gambar Gerak, rumah produksi yang didirikan Reza Rahadian dan Arya Ibrahim, yang juga menjadi produser di film ini bersama Gita Fara.

Pangku ditulis Reza Rahadian dengan melibatkan serta sastrawan Felix K. Nesi. Film ini belumnya telah melalui berbagai tahap pengembangan dan mendapat penghargaan. Dimulai dari penghargaan White Light Post-Production Award di JAFF Future Project (JFP) 2024, lolos seleksi untuk dipresentasikan di Hong Kong - Asia Film Financing Forum ke-23 (HAF23) hingga terpilih menjadi salah satu dari lima proyek film yang memenangkan HAF Goes to Cannes Program dan melanjutkan perjalanan untuk dipresentasikan di Marché du Film atau Cannes Film Market, Cannes Film Festival 2025.

Pangku juga terpilih mengikuti Far East in Progress, Focus Asia 2025 di Far East Film Festival 2025 dan mendapatkan bantuan pendanaan Red Sea Fund for Post-Production dari Red Sea Film Foundation.

Baca juga: Cerita Seputar Film Perdana Reza Rahadian, Pangku

Sinopsis Film Pangku
Sartika (Claresta Taufan), seorang perempuan muda yang sedang hamil, pindah dari kota asalnya dengan harapan bisa memberikan masa depan yang lebih baik bagi anaknya. Ia bertemu dengan Maya (Christine Hakim), pemilik kedai kopi di Pantura. Maya merawat Sartika dan membantu persalinannya.

Setelah Sartika melahirkan, Maya merayunya bekerja menyuguhkan kopi sambil dipangku, untuk melayani pengunjung warung kopi di sekitar jalur lintas Pantai Utara (Pantura). Shuatu hari, Sartika bertemu dan jatuh cinta dengan sopir truk distributor ikan bernama Hadi (Fedi Nuril).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar