01 Juli 2025
08:00 WIB
Film Dokumenter Jagad'e Raminten Angkat Kisah Ikon Kuliner Yogyakarta
Sepanjang 95 menit, dokumenter menggambarkan perjalanan Raminten yang tidak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses bahkan ikon kuliner Yogyakarta, namun juga perannya membentuk komunitas inklusif.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Andesta Herli Wijaya
Cuplikan adegan Jagad'e Raminten. Dok: Kalyana Shira Foundation.
JAKARTA - Kalyana Shira Foundation mempersembahkan film dokumenter bertajuk Jagad'e Raminten. Film ini menyoroti kehidupan dan warisan sosok Raminten sebagai salah satu ikon kuliner dan budaya Yogyakarta.
Sepanjang 95 menit, dokumenter ini menggambarkan perjalanan Raminten yang tidak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses dengan berbagai usaha seperti toko oleh-oleh, restoran, batik, dan pertunjukan kabaret, tetapi juga sebagai ruang aman bagi komunitas yang inklusif.
Tidak hanya mengangkat warna-warni dunia Raminten, tetapi juga memotret perjalanan sang pendiri, Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamijinindyo atau yang lebih dikenal sebagai Hamzah Sulaiman. Dalam bentuk Raminten, Hamzah Sulaiman tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi membina sebuah keluarga besar.
"Sosok Raminten dalam benak kami sebagai wujud nyata dari representasi keberagaman dan unconditional love. Melalui Raminten, kita belajar bahwa ketulusan dan penerimaan terhadap perbedaan dapat tumbuh menjadi kekuatan yang memperkuat rasa kemanusiaan," kata sutradara, Nia Dinata dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (1/7).
Hal yang membuat semakin istimewa, Jagad'e Raminten merupakan persembahan terakhir dari teman-teman dan keluarga besar untuk mendiang Hamzah Sulaiman. Meski Hamzah Sulaiman telah berpulang sebelum film ini sempat dirilis, semua yang terlibat tahu bahwa sang pendiri sangat menantikan hadirnya kisah ini.
Baca juga: Nyi Tjondrolukito, Legenda Sinden Indonesia
"Bagi kami, dokumenter ini bukan sekadar film, tetapi sebuah bentuk penghormatan penuh cinta untuk sosok Bapak kami, almarhum Hamzah Sulaiman. Kami sangat tersentuh dan merasa terhormat kisah hidup dan warisannya diabadikan dalam dokumenter ini. Kami berharap film ini dapat menyentuh hati masyarakat Indonesia, khususnya warga Jogja," kata Direktur House of Raminten, Ratri.
Baca juga: Lima Dokumenter Indonesia Masuk Memory of the World Register UNESCO
Menurut Ratri, film ini merupakan cara untuk meneruskan warisan Raminten, dalam menyebarkan cinta, kepedulian, dan semangat inklusivitas, khususnya bagi masyarakat Yogyakarta yang begitu dekat di hati sang legenda.
Film dokumenter Jagad'e Raminten akan ditayangkan perdana di Auditorium LIP Yogyakarta pada 26 Juni mendatang. Rencananya, penayangan selanjutnya akan berlangsung di panggung ARTJOG 2025 yang berlokasi di Jogja National Museum pada tanggal 5 Juli 2025 mendatang.