c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

05 Juni 2025

10:19 WIB

Fakta Penting Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Jeju Jadi Tuan Rumah

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 menjadi panggilan mendesak bagi dunia untuk bersatu melawan polusi plastik.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p dir="ltr" id="isPasted">Fakta Penting Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Jeju Jadi Tuan Rumah</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Fakta Penting Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Jeju Jadi Tuan Rumah</p>

Petugas memproses sampah di Jeju, Korea Selatan. Artan Jama/ World Environment Day.

JAKARTA - Setiap tanggal 5 Juni, dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Momen ini menjadi pengingat global bahwa keberlanjutan hidup di bumi bergantung pada bagaimana manusia menjaga hubungan dengan alam.

Tahun 2025, peringatan ini kembali mengangkat salah satu ancaman lingkungan yang paling mendesak yakni polusi plastik. Dengan tema global #BeatPlasticPollution atau “Hentikan Polusi Plastik”, kampanye ini bertujuan membangun kesadaran kolektif akan darurat sampah plastik yang kini tak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan manusia.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini fakta terkait Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dilansir dari laman World Environment Day.

Sejarah

Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali diperingati pada 5 Juni 1972, bertepatan dengan pembukaan Konferensi Stockholm, konferensi internasional pertama yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas isu lingkungan global.

Sejak saat itu, Hari Lingkungan Hidup Sedunia menjadi sarana edukasi dan advokasi lingkungan yang melibatkan individu, komunitas, hingga pemerintah. Peringatan ini sering diisi dengan berbagai kegiatan seperti kampanye kebersihan, penanaman pohon, seminar, dan lokakarya.

Tujuannya adalah mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup demi masa depan yang lebih baik.

Fokus Ancaman Polusi Plastik

Polusi plastik kini menjadi ancaman nyata yang menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan. Mikroplastik ditemukan di laut, di tanah, di udara, bahkan dalam tubuh manusia.

Plastik juga masuk ke rantai makanan melalui air minum dan konsumsi sehari-hari. Ancaman ini tentunya dapat merusak ekosistem dan juga membahayakan kesehatan generasi mendatang.

Meski demikian, krisis ini bisa diatasi. Berbagai solusi telah tersedia dan diterapkan di sejumlah negara. Karena itu, UNEP (Program Lingkungan Hidup PBB) menjadikan isu ini sebagai fokus utama kampanye Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.

Melalui kampanye ini, masyarakat dunia diajak mengambil langkah konkret dengan cara mengurangi, menolak, menggunakan kembali, mendaur ulang, dan memikirkan kembali penggunaan plastik sekali pakai. Kampanye ini juga memperkuat komitmen internasional yang telah disepakati sejak 2022 yakni menyusun perjanjian global untuk mengakhiri polusi plastik secara menyeluruh.

Republik Korea Kembali Jadi Tuan Rumah

Peringatan tahun ini dipusatkan di Republik Korea, di mana untuk kedua kalinya dipercaya menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia, setelah sebelumnya pada tahun 1997 mengusung tema “For Life on Earth.”

Sejak itu, Korea menunjukkan kemajuan signifikan dalam perlindungan lingkungan. Negara ini berhasil meningkatkan kualitas air dan udara, menerapkan pengelolaan bahan kimia yang aman, serta menjaga ekosistem secara menyeluruh.

Korea juga dikenal sebagai pelopor dalam tanggung jawab produsen (extended producer responsibility) yang mewajibkan industri ikut bertanggung jawab atas limbah produk mereka. Saat ini, Korea menjadi salah satu negara terdepan dalam penanganan limbah plastik.

Pendekatannya menyasar seluruh siklus hidup plastik mulai dari desain produk, konsumsi, penggunaan ulang, hingga sistem daur ulang yang efisien. Dengan melibatkan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Korea memperlihatkan bahwa kolaborasi adalah kunci menciptakan masa depan yang bebas plastik.

Jeju, Simbol Harapan Dunia

Provinsi Jeju dipilih sebagai lokasi utama peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025. Sejak tahun 2022, Jeju telah mendeklarasikan komitmennya menjadi wilayah bebas polusi plastik pada tahun 2040.

Jeju dikenal memiliki sistem pengelolaan sampah yang ketat dan terstruktur. Seluruh sampah rumah tangga diwajibkan melalui pusat daur ulang, dan pemilahan sampah dilakukan sejak dari sumbernya.

Kebijakan ini berhasil meningkatkan efektivitas daur ulang dan menekan volume limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, Jeju juga menjadi wilayah pertama di Korea yang menerapkan sistem deposit untuk gelas sekali pakai.

Hal ini menjadi upaya yang secara langsung mengurangi konsumsi plastik harian sekaligus mendorong perubahan perilaku masyarakat.

Baca juga: Membangun Kesadaran Menjaga Bumi Sedari Kecil

Tiga Krisis Planet

Polusi plastik berkontribusi besar terhadap tiga krisis utama yang dihadapi bumi saat ini yakni krisis iklim, kerusakan keanekaragaman hayati, dan pencemaran lingkungan. Setiap tahun, sekitar 11 juta ton plastik mencemari perairan dunia.

Mikroplastik dari limbah pertanian dan tempat pembuangan akhir juga terus menumpuk di tanah. Dampak sosial dan ekonomi dari polusi plastik diperkirakan mencapai 300 hingga 600 miliar dolar AS per tahun secara global.

Angka yang mencerminkan kerusakan ekosistem, hilangnya nilai ekonomi, serta gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Tahun ini, peringatan Hari Lingkungan Hidup hadir dalam momentum krusial.

Saatnya Dunia Bertindak

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 menjadi panggilan mendesak bagi dunia untuk bersatu melawan polusi plastik. Ini saatnya bergerak lebih cepat, lebih berani, dan lebih kolektif.

Pemerintah, sektor swasta, komunitas, dan individu memiliki peran penting dalam mewujudkan dunia yang lebih bersih dan berkelanjutan. Masa depan yang bebas dari polusi plastik bukan mimpi, melainkan tujuan nyata yang bisa dicapai asal dunia bergerak bersama, mulai hari ini.

Jeju Resources Circulation Center process 60 tonnes of waste a day, including a healthy amount of plastic.. Credit: UNEP/Artan Jama 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar