07 Juli 2025
16:19 WIB
Empat Tipe Kepribadian Finansial Gen Z Menurut Ahli
Salah satunya tipe kepribadian finansial Gen-Z yaitu budgeting master, atau teliti dan terkendali. Mereka unggul dalam mencatat dan menjaga pengeluaran.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Kegiatan diskusi “Finance First: Smart Money Moves & Personality Insights for Young Adults”, diselenggarakan oleh FEB UI bekerja sama dengan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di China (PERMIT) Shanghai, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-FEB UI.
JAKARTA - Generasi Z dianggap memiliki cara pandang dan nilai-nilai hidup yang cukup berbeda dengan generasi pendahulunya, Milenial. Tumbuh di era digital yang memungkinkan perubahan terjadi begitu cepat, ditambah situasi persaingan dunia kerja yang semakin menantang, membuat generasi ini punya kompleksitas tersendiri, termasuk dalam hal pengelolaan finansial.
Associate Professor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Dyah Setyaningrum mengatakan, Gen Z memiliki sejumlah karakter unggul untuk menavigasi keuangan. Namun mereka juga berpeluang terjebak dalam situasi keuangan yang bermasalah karena persentuhan dengan informasi yang tinggi di dunia digital.
Menurut Dyah, setidaknya terdapat empat tipe kepribadian finansial yang ada pada Generasi-Z.
"Terdapat empat tipe kepribadian finansial Gen-Z. Pertama, budgeting master, atau teliti dan terkendali. Unggul dalam mencatat dan menjaga pengeluaran," ungkap Dyah dilansir dari Antara, Senin (7/7).
Kedua, jelas Dyah, cash splasher atau spontan dan impulsif, di mana seseorang lebih mementingkan pengalaman sesaat daripada perencanaan jangka panjang. Ini bisa terjadi pada banyak anak muda Gen Z yang kerap terekspos dunia tren namun sulit mengendalikan pengeluaran.
Ketiga, trendy spender atau tertarik pada gaya hidup dan tren. Dalam hal ini, Dyah menyebutkan, sebagian anak muda cenderung mengorbankan stabilitas finansial demi penampilan, demi tetap berada dalam arus tren yang berkembang.
Terakhir yaitu independent investor atau berorientasi jangka panjang. Ini merujuk orang-orang yang punya kemampuan cermat dalam memilih investasi dan memprioritaskan kualitas.
"Melalui pendekatan berbasis kepribadian, mahasiswa dapat memahami pola konsumsi mereka sendiri dan mulai mengelola keuangan dengan cara yang lebih realistis dan personal," kata Dyah Setyaningrum.
Menurut dia, Gen Z sejatinya bisa mengatur keuangan mereka agar sehat, dengan memanfaatkan rumus praktis seperti 50;30;20 (kebutuhan; keinginan; tabungan/ investasi). Atau dengan melakukan refleksi melalui pertanyaan seperti "Apakah saya perlu atau hanya ingin?".
Pertanyaan-pertanyaan reflektif yang ditujukan kepada diri sendiri begitu bisa membuat Gen Z untuk berubah, untuk tidak sekadar menghindari boros, tetapi juga membentuk kebiasaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan.
Baca juga: Tata Harta, Permainan Literasi Keuangan Buatan Dosen ITS
Dyah juga memaparkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan bahwa literasi keuangan Gen-Z Indonesia berada di angka 65,43 persen, namun tingkat inklusi keuangan sudah mencapai 75,02 persen.
"Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara penggunaan produk keuangan dan pemahaman terhadapnya. Pendekatan seperti ini hadir untuk menjembatani gap tersebut secara kreatif dan menyenangkan," ucap Dyah.
Pembahasan soal tipe kepribadian finansial Gen Z disampaikan Dyah bersama Associate Professor FEB UI lainnya seperti Aria Farah Mita dan Dini Rosdini dalam diskusi "Finance First: Smart Money Moves & Personality Insights for Young Adults". Diskusi ini bagian dari acara yang diselenggarakan oleh FEB UI melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat Skema Kemitraan Internasional, bekerja sama dengan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di China (PERMIT) Shanghai, beberapa waktu lalu.