28 Agustus 2025
19:55 WIB
Empat Desainer Indonesia Belajar Desain Kulit Langsung Ke Milan
Empat desainer muda dari sejumlah rumah fesyen Indonesia akan belajar desain selama tiga bulan di Arsutoria School, Milan, Italia. Mereka akan fokus mempelajari desain produk berbasis kulit.
Editor: Andesta Herli Wijaya
Presiden Indonesia Fashion Week sekaligus Ketua Koperasi Artisan Kulit Indonesia, Poppy Dharsono (ANTARA/HO Indonesia Fashion Week).
JAKARTA - Empat desainer muda Indonesia mendapat kesempatan untuk belajar desain di Milan, Italia. Mereka akan belajar di sekolah desain dan tas ternama, Arsutoria School, untuk menyerap wawasan terbaik dari industri mode di salah satu kota mode terbaik di dunia.
Beasiswa tersebut diberikan kepada Hadisti Mardhiya dari LaSalle College Jakarta, Mujib Titian dari Bagian Desain dan Pengembangan Alas Kaki Prabu Shoes. Kemudian Mohammad Jordy Mozza Servia dari IFW & Piazza Firenze Garut, dan perancang fesyen Shafwa Kamilia Zahira Azzahra dari Piazza Firenze Garut.
Mereka selama tiga bulan akan menjalani pelatihan pembuatan produk kulit yang mencakup desain, pola, pemilihan material, hingga pembuatan prototipe dengan standar internasional di Arsutoria School. Program beasiswa ini merupakan hasil kolaborasi Kedutaan Besar Italia, Italian Trade Agency (ITA), Indonesia Fashion Week (IFW), Koperasi Artisan Kulit Indonesia, dan Spinindo/Piazza Firenze Garut.
Presiden Indonesia Fashion Week sekaligus Ketua Koperasi Artisan Kulit Indonesia Poppy Dharsono mengatakan, program beasiswa ditujukan untuk melahirkan desainer baru yang fokus pada bahan baku kulit. Tujuannya adalah untuk mendukung pengembangan industri kulit di dalam negeri, khususnya Garut, Jawa Barat.
"Garut sebenarnya punya potensi luar biasa. Tetapi, karena kurangnya panduan, produk yang dihasilkan para pengrajin tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Dengan pengalaman saya dan jaringan yang kuat di Italia, saya ingin menghadirkan sentuhan baru agar produk Garut bisa naik kelas," kata Poppy, Kamis (28/8), dilansir dari Antara.
Lebih lanjut, Direktur Utama Spinindo/Piazza Firenze Garut Anto Sudaryanto menyampaikan pentingnya kehadiran desainer yang mampu menghadirkan tren baru serta bisa menjembatani pekerja kulit dengan pelaku usaha. Dia berharap desainer muda bisa membawa perkembangan signifikan bagi industri kulit.
"Dengan hadirnya peran ini, artisan kulit Garut bisa berkembang menjadi artisan sejati, bukan sekadar pengrajin teknis, tetapi kreator yang mampu menempatkan produk Garut di peta fesyen global," katanya.
Baca juga: Indonesia Bawa Isu Berkelanjutan Di BRICS+ Fashion Summit Moscow
Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso meminta para desainer mempelajari tren serta membangun jejaring selama belajar di Milan, Italia. Ia berharap para desainer bisa membawa nama Indonesia ke dunia, dan kembali ke tanah air dengan membawa kebanggaan.
"Jadilah mata dan telinga bangsa untuk menangkap tren dan peluang, serta bangun jejaring strategis yang kelak membuka jalan bagi desainer Indonesia lainnya," katanya.
Sementara itu, Duta Besar Italia untuk Indonesia Roberto Colamine menyampaikan bahwa program beasiswa untuk desainer ditujukan memperkaya pengetahuan talenta muda Indonesia tentang metode dan pendekatan untuk mengubah ide kreatif menjadi produk industri. Selain itu juga demi menghadirkan ruang untuk meningkatkan daya saing industri kreatif nasional serta memperkenalkan keunikan Indonesia kepada warga mancanegara.