10 Juli 2025
19:17 WIB
Benarkah Sup Bisa Membantu Meredakan Pilek Dan Flu?
Berbagai studi menunjukkan potensi efek terapeutik dari bahan-bahan alami dalam sup terhadap proses penyembuhan. Namun penelitian yang dilakukan sejauh ini belum menunjukkan hasil konsisten.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi sup. Freepik.
JAKARTA - Ketika pilek atau flu menyerang, banyak orang secara naluriah memilih semangkuk sup hangat sebagai pengobatan rumahan. Entah itu sup ayam buatan ibu atau semangkuk sayur bening yang menghangatkan tubuh, sup kerap dianggap mampu meredakan ketidaknyamanan dan mempercepat pemulihan.
Tapi benarkah sup memiliki manfaat medis yang nyata, atau hanya sekadar tradisi yang menenangkan?
Melansir dari laman News Medical & Life Science, sekelompok peneliti baru-baru ini melakukan telaah sistematis yang dipublikasikan pada 7 Juli 2025 dalam jurnal Nutrients. Dalam ulasan tersebut, mereka menyelidiki apakah konsumsi sup dapat membantu proses pemulihan dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada orang dewasa.
Para peneliti menelusuri sejumlah studi yang mengkaji pengaruh sup terutama yang berbahan dasar ayam, sayuran, dan rempah terhadap gejala flu, pilek, dan infeksi pernapasan lainnya. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa sup memang berpotensi membantu meredakan gejala serta mempercepat durasi pemulihan, meskipun efeknya masih tergolong ringan.
Manfaat ini diduga berkaitan dengan kemampuan sup menurunkan penanda inflamasi dalam tubuh. Dalam banyak budaya, sup memang telah lama dipercaya sebagai bentuk food as medicine makanan yang juga berfungsi sebagai pengobatan alami.
Para peneliti mendefinisikan sup sebagai makanan cair gurih yang umumnya terdiri dari sayuran, daging, sereal, buah-buahan, dan menggunakan air atau kaldu sebagai bahan dasar. Selain dianggap aman dan mudah diterima secara budaya, sup juga dipercaya memberikan manfaat terapeutik berkat kandungan nutrisinya, efek hangat yang menenangkan, serta kemampuannya menjaga hidrasi tubuh.
Melalui telaah sistematis ini, para peneliti berupaya menjembatani kesenjangan antara keyakinan populer dan bukti ilmiah. Mereka meninjau empat studi yang melibatkan total 342%, termasuk orang dewasa, anak-anak, dan lansia yang mengalami pilek, flu, atau infeksi saluran pernapasan lainnya.
Sebagian besar penelitian menggunakan sup berbahan dasar ayam yang diperkaya dengan sayuran, rempah, atau bahan-bahan herbal. Meskipun hasil masing-masing studi cukup beragam sehingga tidak memungkinkan dilakukan meta-analisis, temuan yang dihasilkan tetap menarik.
Tiga dari empat studi melaporkan bahwa konsumsi sup secara signifikan mengurangi tingkat keparahan gejala ISPA, seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk. Perbaikan ini terlihat dari laporan subjektif para peserta maupun dari pengukuran objektif, seperti aliran lendir dari hidung.
Salah satu studi yang dilakukan oleh Hajibeygi dan rekan-rekannya pada tahun 2022 mencatat bahwa peserta yang mengonsumsi sup ayam yang dicampur dengan rempah tertentu mengalami pemulihan lebih cepat dibandingkan kelompok kontrol. Durasi sakit mereka berkurang antara 1 hingga 2,5 hari, menunjukkan potensi efek terapeutik dari bahan-bahan alami dalam sup terhadap proses penyembuhan.
Tak hanya itu, dua studi lain juga meneliti bagaimana sup memengaruhi respons imun dan peradangan dalam tubuh. Salah satu studi menemukan bahwa konsumsi sup mampu menurunkan kadar penanda peradangan utama seperti tumor necrosis factor-alpha dan IL-6 interleukin-6, sekaligus meningkatkan aktivitas sistem imun dengan merangsang proliferasi limfosit yaitu proses berkembang biaknya sel-sel kekebalan tubuh.
Baca juga: Mengenal Aspartam, Pemanis Buatan Rendah Kalori
Sementara itu, studi lainnya mencatat efek imunomodulator yang lebih luas, termasuk peningkatan kadar sitokin seperti interleukin-1 beta, IL-17, dan IL-10, yang semuanya berperan penting dalam mengatur respons imun tubuh terhadap infeksi.
Namun demikian, hasilnya tidak sepenuhnya konsisten. Dalam beberapa kasus, kelompok kontrol justru menunjukkan penurunan yang lebih besar pada kadar C-reactive protein (CRP) dan kalium yang menunjukkan bahwa efek biokimia dari sup dapat bervariasi tergantung pada komposisi bahan dan perbandingan dengan kelompok pembanding.
Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang berskala besar dan dirancang dengan metodologi yang lebih ketat. Hal ini untuk memastikan sejauh mana sup benar-benar memberikan manfaat dalam proses pemulihan infeksi saluran pernapasan.