Benarkah Masturbasi Bisa Sebabkan Kematian?

JAKARTA - Beberapa waktu lalu ramai di media sosial mengenai sebuah berita yang menyebutkan seorang pria meninggal dunia karena masturbasi 62 kali tanpa henti. Pria tersebut melakukan masturbasi karena mengalami depresi akibat kesepian berat di Hari Valentine, hingga mengalami serangan jantung.

Dari sana, orang-orang pun berasumsi kalau masturbasi dapat menyebabkan kematian. Apalagi dalam sebuah penelitian di Jerman yang dilakukan oleh dokter forensik Harald Voss menunjukkan bahwa ada sekitar 100 orang yang meninggal setiap tahunnya akibat masturbasi.

Pertanyaannya, benarkah masturbasi dapat menyebabkan kematian? Dilansir dari laman Universitas Harvard, aktivitas seksual, termasuk masturbasi memang memiliki risiko tiga kali lebih besar terkena serangan jantung. Alasannya karena aktivitas seksual termasuk dalam aktivitas fisik.

Aktivitas seksual rata-rata memiliki 2 hingga 3 ekuivalen metabolik (MET), ukuran pengeluaran energi, dan bisa meningkat sampai 3-4 MET saat orgasme. Sebagai perbandingan, berjalan lambat di permukaan datar atau melakukan pekerjaan rumah ringan terhitung 2 MET dan menaiki tangga sampai 3-4 MET.

Selain itu, sama seperti aktivitas fisik, aktivitas seksual seperti masturbasi juga menyebabkan kenaikan detak jantung dan tekanan darah tinggi sementara. Pada mereka yang memiliki penyakit jantung, tekanan darah tinggi tidak terkontrol, dan pembuluh arteri yang sempit, aktivitas tersebut dapat memicu serangan jantung.

Kendati begitu, kondisi ini sangatlah jarang terjadi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Voss sendiri ditemukan penyebab kematian akibat masturbasi dikarenakan mereka melakukan aksi yang cukup ekstrem dan membahayakan nyawa.

Baca juga: Manfaat Asam Folat Untuk Kesuburan Pria Dan Wanita

Semisal dengan membekap kepala mereka dengan plastik, mengikat leher, dan lainnya, sampai akhirnya individu kehabisan oksigen dan meninggal dunia. Maka dari itu, sebenarnya tidak bisa disimpulkan bahwa aktivitas seksual atau masturbasi bisa menyebabkan kematian.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Psychosexual Health pada 2024 bahkan menunjukkan bahwa aktivitas fisik rutin, termasuk aktivitas seksual dan masturbasi dapat mengurangi risiko terjadinya serangan jantung.

Studi yang membaca data lebih dari 14ribu partisipan dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) Amerika Serikat ini menyimpulkan, mereka yang jarang melakukan aktivitas seksual memiliki risiko kematian lebih tinggi sampai 70% dibanding mereka yang melakukan aktivitas seksual seminggu sekali.