c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

20 Desember 2022

19:28 WIB

Benarkah Fenomena Solstis Berbahaya Untuk Manusia

Fenomena Solstis pada dasarnya adalah ketika Matahari berada pada posisi paling utara atau paling selatan, atau ketika mengalami gerak semu tahunannya.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Rendi Widodo

Benarkah Fenomena Solstis Berbahaya Untuk Manusia
Benarkah Fenomena Solstis Berbahaya Untuk Manusia
Ilustrasi Matahari. Dok. Pixabay

JAKARTA - Fenomena solstis akan terjadi pada tanggal 21-22 Desember 2022 ini, termasuk di Indonesia, besok Rabu (21/12). Di Tanah Air, fenomena ini sempat menjadi perhatian luas setelah di media sosial TikTok ada pengguna yang mengunggah video dengan narasi bahwa masyarakat dilarang keluar rumah saat solstis terjadi nanti.

Atas hebohnya video tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akhirnya memberikan penjelasan, bahwa sebenarnya solstis adalah fenomena astronomi biasa yang terjadi bahkan setahun dua kali (Juni dan Desember).

Apa itu Fenomena Solstis?

Fenomena Solstis pada dasarnya adalah fenomena ketika Matahari berada pada posisi paling utara atau paling selatan, atau ketika mengalami gerak semu tahunannya.

Sesuai dengan dasar dari nama solstis itu sendiri yang merupakan gabungan dari kata "Sol" yang berarti Matahari, dan "Stitium" yang berarti tempat singgah. Sehingga Solstis dapat diartikan juga sebagai titik balik Matahari.

Baca juga: Hujan Asam, Fenomena Alam Sebagai Alarm Pencemaran Udara

"Solstis disebabkan oleh sumbu rotasi bumi yang miring 23,44 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika (sumbu kutub utara-selatan ekliptika)," terang BRIN.

Terkait apakah fenomena solstis berbahaya, BRIN menjelaskan secara umum solstis hanya berdampak pada gerak semu harian Matahari, perubahan durasi siang dan malam, serta pergantian musim.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin bahkan dengan tegas membantah narasi bahwa fenomena solstis akan berbahaya bagi manusia. Bahkan sampai harus membuat masyarakat tidak boleh keluar rumah.

Baca juga: Fenomena Tengah Hari Lebih Cepat Akan Terjadi Pada 3 November

Menurutnya narasi tersebut jelas sebuah informasi yang salah. Sebab solstis hanya akan berpengaruh pada iklim dan musim di Bumi.

"Dampak solstis bagi manusia tentu tidak berbahaya. Imbauan untuk tidak keluar rumah adalah narasi disinformasi. solstis adalah fenomena murni astronomis yang mempengaruhi iklim dan musim di Bumi," jelas Andi.

Terkait fenomena solstis yang terjadi dua kali selama setahun. Pada bulan Juni solstis terjadi ketika Kutub Utara dan Belahan Bumi utara condong ke Matahari, sedangkan Kutub Selatan dan belahan Bumi selatan menjauhi Matahari.

Sementara solstis Desember terjadi saat sebaliknya. Ketika kutub Selatan dan belahan Bumi selatan condong ke Matahari, sedangkan Kutub Utara dan belahan Bumi utara menjauhi Matahari.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar