23 Mei 2025
20:29 WIB
Batasan Usia Diabaikan, Anak-anak Aktif Di TikTok Sejak Usia 11 Tahun
Studi mengungkapkan bahwa sebagian besar anak berusia 11 hingga 12 tahun di Amerika Serikat aktif menggunakan media sosial seperti TikTok, Instagram, YouTube, dan Snapchat.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi Orang Tua Memantau Anak Bermain Socmed. Shutterstock/NaMong Productions92.
JAKARTA - Di era digital yang kian cepat berkembang, kehadiran anak-anak di media sosial tampaknya semakin sulit dibendung. Platform populer seperti TikTok hingga Instagram sejatinya memiliki batasan usia, yakni minimal 13 tahun untuk bisa membuat akun. Namun, realita di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.
Melansir laman Times of India, sebuah studi dari University of California, San Francisco (UCSF) yang dipublikasikan pada Januari 2025 mengungkapkan bahwa sebagian besar anak berusia 11 hingga 12 tahun di Amerika Serikat aktif menggunakan media sosial seperti TikTok, Instagram, YouTube, dan Snapchat. Mereka aktif mengakses platform-platform tersebut, meskipun ada kebijakan batasan usia minimum 13 tahun di masing-masing platform.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 10.000 anak berusia 11 hingga 15 tahun ini menunjukkan bahwa sekitar 6,3% dari mereka memiliki akun media sosial yang disembunyikan dari orang tua. Lebih lanjut, 25% anak melaporkan sering memikirkan aplikasi media sosial, 25% lainnya menggunakan aplikasi tersebut untuk melupakan masalah pribadi, 17% mencoba mengurangi penggunaannya namun gagal, dan 11% menyatakan penggunaan media sosial berdampak negatif terhadap prestasi sekolah mereka.
Dr. Jason Nagata, dokter spesialis anak di UCSF Benioff Children’s Hospitals dan penulis utama studi ini, menyatakan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan pada anak-anak dikaitkan dengan peningkatan gejala depresi, gangguan makan, ADHD, serta perilaku agresif. Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental anak-anak dalam konteks penggunaan media sosial.
Peran Keluarga Membangun Kebiasaan Digital yang Sehat
Sebagai respons terhadap temuan ini, American Academy of Pediatrics merekomendasikan penerapan Family Media Plan yakni sebuah panduan praktis untuk membantu keluarga membuat aturan penggunaan media digital yang sehat. Dalam panduan ini, orang tua diajak untuk berdiskusi terbuka dengan anak-anak mengenai waktu layar, konten yang boleh diakses, dan kapan waktunya untuk offline.
“Setiap keluarga perlu memiliki rencana media yang disepakati bersama agar anak-anak dapat tumbuh dengan sehat di era digital,” ujar Nagata.
Baca juga: Literasi Digital Anak, Dari Cara Bermedsos Hingga Menyaring Konten
Ia menekankan pentingnya memberi contoh perilaku digital yang baik, seperti tidak bermain ponsel saat makan bersama dan membatasi penggunaan media sosial di waktu malam.
Temuan dari studi ini menjadi pengingat penting bahwa pengawasan orang tua saja tidak cukup, jika tidak dibarengi dengan kebijakan platform dan kesadaran kolektif akan pentingnya perlindungan anak di ruang digital.
"Untuk itu, membentuk kebiasaan digital yang sehat sejak dini merupakan investasi penting bagi masa depan mereka," pungkasnya.