24 April 2025
14:04 WIB
Literasi Digital Anak, Dari Cara Bermedsos Hingga Menyaring Konten
Orang tua punya tanggung jawab untuk memberikan literasi digital kepada anak-anak mereka, mengingat adanya risiko negatif. Apa saja yang penting ditekankan dalam literasi digital?
Orang tua dan anak-anak sedang menggunakan gadget. Freepik
JAKARTA - Dalam kesehariannya, anak-anak sudah tidak bisa dilepaskan dari aktivitas digital. Karenanya, guna mengantisipasi dampak-dampak negatif dari paparan digital, ada banyak aspek yang harus diperhatikan.
Psikolog Kasandra Putranto menyampaikan, para orang tua perlu membangun dan meningkatkan literasi digital anak. Dirinya mengingatkan, ada baiknya literasi digital yang diberikan orang tua lebih dari sekadar cara penggunaan media sosial.
"Ini termasuk aspek pemahaman tentang keamanan digital, etika berinternet, kemampuan mengevaluasi informasi, serta cara melindungi diri dari konten negatif dan penipuan online," kata dia, seperti dikutip dari Antara.
Dia menganjurkan kepada para orang tua untuk menyampaikan kepada anak mengenai pentingnya berpikir berkali-kali sebelum bertindak di ruang digital, termasuk dalam berbagi informasi pribadi dengan pengguna lain, apalagi yang baru dikenal.
Menurut dia, para orang tua juga sebaiknya memberi tahu anak jenis-jenis kejahatan yang berpeluang terjadi di ruang digital, serta hal-hal yang perlu dihindari saat beraktivitas di ruang digital.
Kasandra mengemukakan pentingnya orang tua mengajarkan anak etika berinternet, sopan santun dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan pengguna lain di ruang digital.
Selain itu, menurut dia, penting pula mengajari anak untuk mengecek dan mengevaluasi informasi yang didapat di ruang digital supaya anak tidak menelan mentah-mentah informasi yang diterima dan ikut menyebarkannya.
Kementerian Komunikasi dan Digital selama tahun 2024 menangani 1.923 konten hoaks, berita bohong, dan informasi palsu. Oleh karena itu, anak mesti dibekali dengan pengetahuan untuk menyaring dan menilai informasi.
"Ajarkan cara menilai kredibilitas sumber informasi, dorong anak untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi," kata Kasandra.
Menurutnya, orang tua perlu pula mengajari anak agar menjadi pengguna teknologi yang bertanggung jawab dan memahami perlunya batasan waktu dalam menggunakan perangkat digital.
Anak-anak perlu diajari menjaga keseimbangan aktivitas di ruang nyata dan di ruang digital. Orang tua dapat memberlakukan batasan waktu menggunakan perangkat digital pada anak serta mendampingi dan mengarahkan anak saat anak beraktivitas di ruang digital.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menyampaikan pentingnya orang tua memberikan literasi digital kepada anak sebelum mengizinkan mereka mengakses platform media sosial.
"Mari kita jaga anak-anak kita agar tetap terliterasi, tetapi di saat bersamaan, tunda dulu akses mereka ke media sosial sesuai dengan tingkat risiko yang akan kita evaluasi," katanya.