c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

06 Agustus 2025

13:20 WIB

Anti Oksidan Daun Pucuk Merah Setara Dengan Vitamin C 

Dosen Universitas Jambi (Unja) menemukan, daun pucuk merah memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dari daun sungkai, daun surian, bunga telang, dan biji kopi liberika.

Editor: Rikando Somba

<p>Anti Oksidan Daun Pucuk Merah Setara Dengan Vitamin C&nbsp;</p>
<p>Anti Oksidan Daun Pucuk Merah Setara Dengan Vitamin C&nbsp;</p>

Ilustrasi Daun Pucuk Merah. Shutterstock/Edi Riyanto.

JAMBI- Tanaman pucuk merah yang selama ini dikenal sebagai tanaman hias penyejuk lingkungan dan menemukan daun pucuk merah bisa jadi minuman kesehatan bernilai tinggi.  Hasil penelitian yang dilakukan Dosen Universitas Jambi (Unja) menemukan, daun pucuk merah memiliki aktivitas antioksidan yang sangat tinggi dan mampu bersaing dengan aktivitas antioksidan yang terkandung dalam Vitamin C. 

Bahkan, diklaim aktivitas antioksidan dari daun pucuk merah lebih baik dibandingkan beberapa tanaman herbal lain seperti daun sungkai, daun surian, bunga telang, dan biji kopi liberika.

“Setelah dilakukan pengujian pada 2024 ternyata daun pucuk merah ini memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat sekali dengan IC50 6-8 ppm, yang sama kuatnya dengan IC50 vitamin C sebesar 7 ppm, dimana kemampuan aktivitas antioksidan dari daun pucuk merah lebih baik dibandingkan beberapa tanaman herbal lain seperti daun sungkai, daun surian, bunga telang, dan biji kopi liberika," kata Humas Unja Tri Imam Munandar, di Jambi, Rabu (6/8).

Dia mengatakan Dosen Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unja Uce Lestari menemukan daun pucuk merah memiliki manfaat meningkatkan imunitas tubuh, menyegarkan badan, dan meningkatkan stamina tubuh setelah sakit. 

Dari hasil riset tersebut, kata dia, Uce mengembangkan produk teh herbal berbahan dasar 100 persen daun pucuk merah, yang diproduksi melalui unit usaha PT Perseorangan Nurchery Rice Lestari yang diberi nama Pucerah Tea. Produk minuman itu dibuat dalamn bentuk teh celup yang praktis, cukup diseduh dalam 240 ml air hangat. 

Doktor Uce sebelumnya juga telah mengembangkan dua produk herbal lain berbasis tanaman lokal yaitu Butelang (Produk dari Bunga Telang) dan KaiKai (Produk dari Daun Sungkai). Seluruh produk tersebut telah mengantongi izin edar PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan sertifikasi halal, sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan konsumsi masyarakat.

Saat ini, kata dia, Pucerah Tea sedang dalam tahap awal peluncuran sekaligus proses perizinan lanjutan, namun telah mendapat perhatian banyak pihak karena manfaatnya yang besar.

Baca juga: Potensi Besar Kemenyan Indonesia Jadi Parfum Tropis Premium Dunia 

                    Benarkah Sup Bisa Membantu Meredakan Pilek Dan Flu?

Program Petani Keren
Inovasi juga yang mendasari pelatihan terhadap 31 anak muda dengan rentang usia 19-31 tahun di Gedung Kwarda Pramuka Lampung dalam wadah Petani Keren. Pelatihan itu merupakan program yang diadakan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Food and Agriculture Organization (FAO).

Pelatihan intensif pertanian dan wirausaha tani bagi pemuda-pemudi tersebut di lakukan di Provinsi Lampung, sebab Sai Bumi Ruwa Jurai ini merupakan rumah bagi populasi petani terbesar kelima di Indonesia dengan jumlah petani sampai 1,3 juta orang, serta sebagai daerah penghasil komoditas pertanian seperti padi, singkong, dan jagung.

Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, petani di Lampung yang berusia 19-39 tahun hanya 25%. Hal ini menunjukkan ada gejala penuaan usia petani di Lampung. Tidak hanya itu, hampir dari separuh petani di sana belum mengadopsi teknologi pertanian dan masih menggunakan alat pertanian sederhana.

Dikutip dari Antara,  melalui Program Petani Keren, 31 anak muda Lampung mengikuti pendidikan dan pelatihan lapangan selama 40 hari. Mereka belajar tentang sistem pertanian inovatif, kewirausahaan, memetakan potensi pasar produk pertanian, pertanian ramah lingkungan serta berteknologi tinggi, memitigasi dampak perubahan iklim, dan mengolah tanaman menjadi produk bernilai tambah untuk membentuk agribisnis yang menghasilkan profit.

Semua itu untuk meningkatkan keinginan pemuda menjadi petani serta menjadikan pertanian menarik bagi anak muda. Dari pelatihan ini juga muncul lah inovasi sirup kemangi.

Agus Suprianto, pria yang lahir pada 1994, menjadi salah satu perwakilan anak muda asal Kecamatan Ulubelu Kabupaten Tanggamus yang ikut serta dalam pelatihan Program Petani Keren menunjukkan sebuah botol 100 miligram berisi cairan berwarna hijau pekat.

"Ini adalah salah satu produk yang kami hasilkan dari kegiatan Petani Keren," kata Agus.

Itu adalah sirup kemangi, yang berbahan dasar dari daun kemangi yang tanamannya banyak ditemukan di Lampung. Daun kemangi selama ini hanya dikonsumsi untuk lalapan dan oleh anak-anak muda itu dijadikan sirup sebagai suatu inovasi   produk turunan dari kemangi.

Agus terlihat bersemangat sembari menunjukkan sirup kemangi yang saat dikecap memiliki citarasa segar layaknya daun mint, terlebih lagi saat tercampur dengan air es serta sesendok madu.

Sirup kemangi itu memiliki komposisi 100 persen sari daun kemangi rebus. Daun itu  diperas serta diekstrak layaknya membuat cincau hijau, kemudian disaring untuk memisahkan ampas dengan cairan ekstrak daun kemangi.

Dari pengetahuannya, dia bersama pemuda yang berlatih, ingin membagikan ilmu pertanian yang mudah, tatacara pengelolaannya hingga proses penjualannya kepada warga desa di desa masing-masing.

"Kebetulan di desa saya juga mengelola koperasi desa, tentunya sirup ini akan diajarkan ke masyarakat agar mereka bisa memproduksi. Nanti produknya bisa dibantu pemasarannya lewat koperasi, sebab kalau melalui koperasi kepengurusan administrasi seperti izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) akan lebih mudah," ujar Agus.

Menurut perwakilan FAO untuk Indonesia and Timor Leste Rajendra Aryal,   kurikulum mengenai pertanian menjadi sarana mengenalkan pentingnya pertanian ke anak sejak dini, sehingga ketertarikan terjun ke sektor pertanian telah dipupuk sejak anak-anak.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar