14 Juni 2025
17:37 WIB
Alasan Sebaiknya Tidak Bermain Ponsel Di Toilet
Saat membawa ponsel ke toilet, perangkat tersebut ikut terpapar atau memapar berbagai mikroorganisme jahat. Selain itu, penggunaannya di toilet juga bisa berdampak lebih jauh, yakni berujung wasir.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi toilet. Shutterstock/KONSTANTIN_SHISHKIN.
JAKARTA - Di era seba digital seperti sekarang, ponsel seakan menjadi perpanjangan tangan manusia. Ke mana pun pergi, perangkat ini nyaris tak pernah lepas dari genggaman, termasuk ke tempat yang sebenarnya "kurang ideal", yaitu toilet.
Meski tampak sepele, kebiasaan membawa ponsel ke kamar mandi menyimpan berbagai risiko yang sering kali diabaikan.
Melansir laman Times of India, alasan utama mengapa membawa ponsel ke toilet bukanlah ide yang baik adalah masalah kebersihan. Tempat seperti toilet, apalagi toilet umum merupakan sarang kuman dan bakteri.
Saat Anda membawa ponsel ke dalamnya, perangkat tersebut ikut terpapar berbagai mikroorganisme. Bakteri bisa berpindah ke tangan, wajah, atau bahkan makanan yang Anda konsumsi setelahnya.
Profesor mikrobiologi dari University of Arizona, Dr. Charles Gerba mengungkap temuan mengejutkan bahwa ponsel rata-rata menyimpan hingga 10 kali lebih banyak bakteri dibanding dudukan toilet. Dalam penelitiannya tahun 2006, ia menemukan bahwa ponsel kerap menjadi tempat berkembang biaknya berbagai jenis bakteri, termasuk E. coli dan Staphylococcus aureus.
Hal ini disebabkan oleh kebiasaan seseorang yang terus-menerus menyentuh ponsel, namun jarang membersihkannya secara menyeluruh. Tidak berhenti sampai di situ, risiko lainnya adalah kontaminasi silang.
Misalnya, Anda menggunakan ponsel sambil duduk di kloset, lalu menyentuh gagang flush atau pintu tanpa mencuci tangan dengan benar. Kuman yang menempel bisa berpindah ke permukaan tersebut dan menulari orang lain yang menyentuhnya kemudian.
Membawa ponsel ke toilet juga membuat banyak orang tanpa sadar duduk terlalu lama di kloset. Terlalu lama duduk dalam posisi tersebut dapat meningkatkan tekanan pada area rektal dan memicu wasir.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini juga bisa menyebabkan masalah postur tubuh dan gangguan pada otot dan tulang belakang. Selain risiko fisik, penggunaan ponsel di toilet juga bisa mengganggu fungsi alami tubuh.
Fokus yang teralihkan oleh layar ponsel membuat Anda tidak benar-benar memperhatikan sinyal tubuh, seperti dorongan untuk buang air besar. Ini bisa menyebabkan konstipasi atau gangguan pencernaan lain akibat tidak merespons sinyal tubuh secara optimal.
Baca juga: Melawan Candu Media Sosial Dengan Dopamine Detox
Jangan Asal Membersihkan Ponsel
Sayangnya, membersihkan ponsel saja tidak cukup. Ponsel bukanlah benda yang mudah dibersihkan secara menyeluruh.
Sebelum mulai membersihkan ponsel, hal pertama yang harus dilakukan adalah mematikan perangkat dan mencabutnya dari charger untuk mencegah risiko korsleting. Setelah itu, siapkan kain lembut berbahan mikrofiber untuk membersihkan kacamata.
Untuk membersihkan permukaan ponsel, basahi sedikit kain mikrofiber dengan campuran air dan alkohol isopropil 70% dalam perbandingan 1:1. Jangan pernah menyemprotkan cairan langsung ke perangkat.
Alternatif lainnya, Anda bisa menggunakan tisu disinfektan siap pakai dengan catatan, pastikan produk tersebut tidak mengandung pemutih. Lap seluruh bagian ponsel dengan lembut, mulai dari layar, sisi samping, hingga bagian belakang.
Hindari memberikan tekanan berlebih, terutama di area sensitif seperti tombol atau port pengisian daya. Pastikan juga cairan tidak masuk ke dalam lubang speaker atau celah-celah lainnya.
Jika ingin membersihkan bagian kecil, gunakan cotton bud kering secara hati-hati. Jangan lupa untuk melepas casing ponsel dan membersihkannya secara terpisah.
Baca juga: Kapan Waktu Ideal Ganti Sikat Gigi?
Jika casing berbahan silikon atau plastik, cukup cuci dengan sabun dan air hangat, lalu keringkan dengan baik sebelum digunakan kembali. Untuk menjaga kebersihan dan mengurangi risiko penyebaran bakteri, sebaiknya bersihkan ponsel setidaknya sekali sehari atau minimal beberapa kali dalam seminggu.
Kebiasaan ini sangat disarankan, terutama jika ponsel sering dibawa ke toilet, digunakan di tempat umum, atau bersentuhan dengan permukaan yang tidak steril. Namun, yang perlu diperhatikan penggunaan cairan pembersih atau disinfektan yang berlebihan justru bisa merusak komponen elektronik di dalamnya.
Alhasil, menjaga kebersihan ponsel, terutama yang sering dibawa ke tempat penuh bakteri seperti toilet bukan perkara mudah. Untuk itu, sebaiknya hindari membawa ponsel ke dalam toilet demi mencegah paparan kuman yang tak terlihat namun berpotensi membahayakan kesehatan.