c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

29 Oktober 2025

18:39 WIB

Adobe Hadirkan AI Assistant, Edit Foto Kini Bisa Dengan Perintah Suara

AI Assistant memungkinkan pengguna berinteraksi secara langsung dengan Photoshop layaknya berbicara dengan rekan kerja. Tak perlu prompt, pengeditan objek visual kini cukup dengan perintah suara.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Adobe Hadirkan AI Assistant, Edit Foto Kini Bisa Dengan Perintah Suara</p>
<p id="isPasted">Adobe Hadirkan AI Assistant, Edit Foto Kini Bisa Dengan Perintah Suara</p>

Adobe meluncurkan sejumlah fitur baru dan peningkatan fitur AI di studio unggulan seperti Photoshop hingga Adobe Express. Dok: Adobe.

JAKARTA - Di tengah perdebatan mengenai karya AI (artificial intelligence) di dunia kreatif, Adobe justru mempertegas langkah mereka dalam mengadopsi teknologi baru tersebut. Terbaru, mereka memperkenalkan mereka sejumlah inovasi baru berbasis AI di deretan aplikasi unggulan Creative Cloud mereka, seperti di Photoshop hingga studio berbasis web Adobe Express.

Salah satu pembaruan AI paling menonjol yakni AI Assistant di Photoshop versi web. Didukung teknologi agentic AI, fitur ini memungkinkan pengguna berinteraksi secara langsung dengan Photoshop layaknya berbicara dengan rekan kerja. Melalui percakapan sederhana, kreator dapat meminta AI untuk menjalankan tugas-tugas teknis, seperti menyesuaikan pencahayaan, melakukan masking, atau memberi saran gaya visual tertentu.

Adobe meluncurkan fitur AI terbarunya dengan kampanye yang tegas tentang posisi AI di dunia kreatif. Karena hanya sebagai alat bantu, pengguna disebut akan tetap memegang kendali penuh terhadap hasil akhir. AI hanya akan membuat proses yang biasanya memakan waktu panjang, kini bisa dilakukan lebih cepat, tanpa mengorbankan sentuhan personal sang desainer.

"Kami menghadirkan alat yang memberi profesional kreatif lebih banyak kekuatan, presisi, dan waktu. AI ini tidak mengambil alih kreativitas, tapi memperluasnya," ujar Wakil Presiden Pemasaran Produk Profesional Kreatif Adobe, Deepa Subramaniam di ajang tahunan Adobe MAX 2025, dikutip dari halaman resmi Adobe, Selasa (28/10).

Selain itu, Adobe juga menghadirkan alat kreasi dan pengeditan berbasis AI yang dirancang untuk memberikan kontrol tingkat piksel, presisi tinggi, serta efisiensi waktu di setiap tahap proses kreatif di di seluruh ekosistem Creative Cloud mereka.

Di Photoshop, misalnya, kemampuan Generative Fill kini ditingkatkan dengan dukungan berbagai model AI mitra baru seperti Google Gemini 2.5 Flash Image, Black Forest Labs FLUX.1 Kontext, dan Firefly Image Models. Kombinasi ini memungkinkan kreator menambahkan, menghapus, atau memodifikasi elemen visual hanya melalui perintah teks, sambil menjaga koherensi dan harmoni visual gambar.

Fitur Peningkatan Generatif kini bekerja sama dengan Topaz Labs, memungkinkan pengguna memperbesar resolusi gambar kecil atau terpotong menjadi 4K dengan detail yang tetap realistis. Fitur Harmonisasi juga dihadirkan untuk membantu desainer memadukan orang atau objek ke dalam pemandangan baru secara otomatis, menyesuaikan pencahayaan, warna, dan corak agar hasilnya tampak alami tanpa proses komposisi yang rumit.

AI Assistant (versi beta) di platform desain berbasis web mereka, Adobe Express. Pengguna kini bisa merasakan pengalaman conversational creation atau penciptaan konten melalui percakapan.

Menurut perusahaan, AI Assistant di Express bisa  memahami konteks dan elemen desain secara semantik untuk memberikan rekomendasi yang relevan. Sehingga siapa pun disebut bisa menggunakannya. Dari pemula hingga profesional, semuanya dapat membuat konten unik yang mencerminkan gaya pribadi atau merek mereka hanya dengan mendeskripsikan apa yang diinginkan.

Baca juga: Adobe Kembangkan AI Yang Bisa Edit Foto Dan Video

Asisten ini memahami prinsip estetika dan alur kerja kreatif seperti komposisi, harmonisasi warna, dan pemilihan font, sehingga dapat memberikan hasil yang konsisten dan profesional. Contohnya jika pengguna mengetik, "Make this more tropical" AI akan otomatis mengganti latar pegunungan menjadi hutan tropis dengan dedaunan lebat, menambahkan bunga dan warna-warna cerah, serta menawarkan penyesuaian font untuk menyesuaikan tema baru.

Pengguna juga dapat beralih mulus antara interaksi percakapan dengan AI dan pengeditan manual menggunakan alat sederhana seperti sliders dan color selectors. Asisten ini juga mampu melakukan perubahan pada lapisan desain tertentu (seperti font, gambar, dan latar belakang) tanpa mengubah elemen lainnya.

"AI Assistant di Adobe Express dirancang untuk mengubah cara orang berkreasi. Ia bekerja bersama pengguna, menghilangkan hambatan, mempercepat proses, dan memberikan inspirasi. Sehingga siapa pun bisa menciptakan konten beyond-the-template yang mencerminkan identitas unik mereka," kata Senior Vice President & General Manager, Adobe, ujar Govind Balakrishnan.

Tren AI Di Industri Kreatif

Peluncuran sejumlah fitur AI baru di Adobe menunjukkan sikap perusahaan tersebut atas kehadiran teknologi cerdas. Terlepas dari dilema yang mungkin masih membayangi sebagian desainer visual saat ini, mereka mencoba menegaskan perpektif adaptasi yang jelas, yaitu AI sebagai alat bantu, alih-alih pengganti manusia.

Survei terbaru Adobe terhadap lebih dari 16.000 kreator di seluruh dunia menemukan bahwa lebih dari 80% kreator telah menggunakan fitur AI dalam berkarya. AI, menurut survei ini, memungkinkan kreator menciptakan konten yang sebelumnya tidak dapat mereka buat.

Bahkan, raksasa perangkat lunak asal Amerika Serikat itu mengklaim lebih dari 70% responden antusias dengan potensi AI agensi untuk membantu mereka mengembangkan kreativitas.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar