18 Juni 2025
17:44 WIB
Wih! BI Catat Volume Transaksi QRIS Mei 2025 Loncat 151,70%
Volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh mengesankan sebesar 151,70%(yoy) pada Mei 2025. Pertumbuhan transaksi QRIS didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Warga membayar zakat menggunakan qris di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025). Antara Foto/Raisan Al Farisi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh pesat dan mengesankan hingga 151,70% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Mei 2025. Pertumbuhan ini didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant QRIS.
Meski masih bertumbuh pesat, namun capaian ini sedikit menurun ketimbang bulan sebelumnya yang mencapai 154,86% (yoy).
"Volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 151,70% (yoy) didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara daring, Jakarta, Rabu (18/6).
Baca Juga: Hore! BI Pastikan QRIS Bisa Dipakai Di Jepang Dan China Mulai 17 Agustus 2025
Lebih lanjut, Perry menyampaikan, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Mei 2025 tetap tumbuh didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
"Dari sisi transaksi, pembayaran digital pada Mei 2025 mencapai 3,93 miliar transaksi, atau tumbuh 27,88% (yoy), didukung peningkatan seluruh komponen. Volume transaksi aplikasi mobile dan internet terus tumbuh, masing-masing sebesar 29,32% (yoy) dan 7,54% (yoy)," urainya.
Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 393,73 juta transaksi atau tumbuh 45,45% (yoy), dengan nilai mencapai Rp969,43 triliun.
Baca Juga: Terus Diperluas, QRIS Bakal Bisa Digunakan di Jepang-Korea
Sedangkan, volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS turun sebesar 6,08% (yoy) menjadi 0,77 juta transaksi dengan nilai Rp14.450,03 triliun.
"Sementara dari sisi pengelolaan uang rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 10,10% (yoy) menjadi Rp1.143,09 triliun pada Mei 2025," beber Perry.
Stabilitas Sistem Pembayaran Terjaga
Perry menyampaikan, stabilitas sistem pembayaran nasional hingga kini tetap terjaga, ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat.
Dari sisi infrastruktur, stabilitas sistem pembayaran tecermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada Mei 2025.
"Dari sisi struktur industri, interkoneksi antarpelaku dalam sistem pembayaran terus menguat diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluas," sebutnya.
Baca Juga: BI Susun 5 Arah Bauran Kebijakan Guna Jaga Stabilitas Ekonomi
Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga meningkat sejalan dengan perluasan tingkat adopsi.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan ketersediaan, keandalan, dan keamanan infrastruktur SPBI, baik ritel maupun wholesale, serta infrastruktur sistem pembayaran industri," urai Perry.
Bank Indonesia terus menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk daerah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).