20 Juni 2025
09:18 WIB
Waskita Karya Kantongi Kontrak Baru Rp1,4 Triliun Sampai Semester I/2025
Seluruh kontrak baru yang diraih Waskita Karya sepanjang Januari-Juni 2025 telah melalui mitigasi risiko lewat komite manajemen konstruksi.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Ilustrasi Gedung PT Waskita Karya Tbk. Shutterstock/Mawaddah F
JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk berhasil mendapatkan nilai kontrak baru sebanyak Rp1,4 triliun sampai Juni 2025.
Kontrak-kontrak yang diteken itu mayoritas merupakan proyek gedung seperti bangunan Gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), RSUD Akhmad Berahim di Kalimantan Utara, serta RSUD Tuan Besar Syarif Idrus di Kalimantan Barat.
Direktur Keuangan Waskita Karya Wiwi Suprihatno lewat keterangan tertulisnya menjelaskan keseluruhan kontrak yang dikantongi perseroan sepanjang semester pertama tahun ini telah melalui mitigasi risiko lewat komite manajemen konstruksi.
"Langkah itu guna memastikan proyek yang dikelola tidak membebani dari segi keuangan dan rendah risiko," ucapnya di Jakarta, Kamis (19/6).
Dengan kata lain, emiten karya pelat merah berkode saham WSKT itu saat ini jauh lebih selektif dalam memilih proyek baru. Bahkan, WSKT kini fokus pada proyek yang berskema monthly payment.
Baca Juga: Waskita Karya Selesaikan Utang Vendor Sebesar Rp7 Triliun
"Kini Waskita lebih selektif dalam memilih proyek baru. Perseroan berfokus pada proyek berskema monthly payment serta memiliki uang muka," sambung Wiwi.
Lebih lanjut, Wiwi mengungkapkan sampai semester I/2025, Waskita Karya secara total mengelola 52 proyek yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Proyek-proyek itu terdiri dari bangunan gedung, konektivitas, hingga sektor sumber daya air seperti bendungan dan irigasi.
Baru-baru ini, WSKT juga berhasil meraih kontrak di Ibu Kota Nusantara (IKN) berupa peningkatan jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B-1C dengan nilai Rp396,6 miliar.
"Waskita pun mengelola beberapa proyek strategis, diantaranya LRT Velodrome-Manggarai, Jalan Tol Palembang-Betung, dan Bendungan Jragung," papar Wiwi.
Restrukturisasi
Tak sekadar mengejar kontrak baru, Waskita Karya saat ini juga fokus pada implementasi restrukturisasi, perbaikan tata kelola perusahaan, sekaligus transformasi di sisi operasional dan keuangan.
WSKT sepanjang 2024 diketahui telah merealisasikan pembayaran pajak sebesar Rp2,9 triliun, diikuti penurunan utang vendor past due 84% sejak 2022, dari Rp2,1 triliun menjadi hanya Rp340 miliar pada kuartal I/2025.
Adapun pada Oktober 2024, WSKT telah mengantongi persetujuan dari 22 kreditur Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Pejaminan (KMKP) pada 2021 dengan total nilai outstanding Rp31,65 triliun.
Baca Juga: 21 Bank Setujui Restrukturisasi Waskita Karya
Semenjak restrukturisasi MRA berlaku efektif pada Oktober 2024, perseroan memiliki fleksibilitas atas skema cash waterfall dan pengelolaan kas yang dimiliki.
"Sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lebih lancar, termasuk dalam memenuhi kewajiban perpajakan dan utang vendor," tuturnya.
Dia juga mengatakan total utang WSKT berhasil turun 18,8% semenjak MRA efektif diberlakukan. Penurunan utang itu terjadi dari Rp84 triliun menjadi Rp68,14 triliun kuartal I/2025.
"Perseroan berkomitmen memenuhi seluruh kewajiban keuangan pada seluruh kreditur," tandas Wiwi Suprihatno.