06 November 2024
18:12 WIB
Waskita Bidik Bendungan Tiga Dihaji Rampung Tahun 2026
Waskita Karya bersama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dan PT SAC Nusantara bertugas menggarap Paket II Bendungan Tiga Dihaji senilai Rp1,34 triliun.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Ilustrasi. Foto udara pintu air bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (18/01/2023) . Antara Foto/Adwit B Pramono
JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk mengungkapkan progres konstruksi Paket II Bendungan Tiga Dihaji telah mencapai 36,58% dan ditargetkan bisa rampung secara keseluruhan pada tahun 2026 mendatang.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menjelaskan pihaknya berkomitmen menyelesaikan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji sesegera mungkin dalam rangka mendongkrak produktivitas petani di Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan.
"Waskita bertekad turut menyukseskan program swasembada pangan yang tengah menjadi fokus pemerintah saat ini," ucapnya, Rabu (6/11).
Baca Juga: PUPR Mulai Konstruksi Bendungan Tiga Dihaji Sumsel
Sebagai informasi, Waskita merupakan emiten infrastruktur pelat merah yang menggarap Paket II Bendungan Tiga Dihaji bersama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk serta PT SAC Nusantara.
Adapun lingkup pekerjaan Waskita Karya pada proyek senilai Rp1,34 triliun tersebut ialah pengerjaan timbunan tubuh bendungan atau main dam. Dari situ, diharapkan Bendungan Tiga Dihaji mampu menampung air hingga 140 juta meter kubik.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengungkapkan pengerjaan Bendungan Tiga Dihaji bakal diikuti pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi supaya bisa langsung mengaliri lahan pertanian masyarakat.
"Diharapkan dapat langsung mengairi lahan pertanian masyarakat. Dengan begitu, bisa meningkatkan Indeks Pertanaman," sebut Menteri Dody.
Lebih rinci, Ermy menjelaskan Bendungan Tiga Dihaji itu bakal mengaliri air pada Daerah Irigasi (DI) Komering untuk lahan pertanian seluas 34.824 hektare dari total kebutuhan 124 ribu ha lahan.
Keberadaan Bendungan Tiga Dihaji, sambung Ermy, bisa mendongkrak Indeks Pertanaman atau rerata masa tanam dan panen pada lahan yang sama dari 1,78 menjadi kisaran 3,78.
Baca Juga: Kementerian PUPR: RI Butuh 300 Bendungan Baru Antisipasi Krisis Air
"Keberadaan Bendungan Tiga Dihaji dapat meningkatkan Indeks Pertanaman atau rata-rata masa tanam dan panen pada lahan yang sama dalam satu tahun, dari 1,78 menjadi sekitar 3,8. Indeks ini menjadi salah satu indikator peningkatan produktivitas lahan pertanian," terang dia.
Bendungan Tiga Dihaji juga bakal dimanfaatkan untuk konservasi sumber daya air dan pemenuhan kebutuhan air baku sebesar 1 m3/detik. Artinya, Bendungan tersebut bertujuan untuk menjaga kestabilan pasokan air pada DI Komering pada musim kemarau.
"Tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji untuk menjaga kestabilan pasokan air pada Daerah Irigasi Komering di musim kemarau. Selama ini, pasokan air tersebut hanya mengandalkan dari Sungai Komering," pungkas Ermy.